Model kebaya kartinian yang mengombinasikan dengan kutu baru pun akhirnya terpilih sebagai model pakaian untuk calon mempelai perempuan. Sedangkan beskap hitam berbenang emas dan kain Sido Mulyo menjadi pilihan untuk sang pengantin laki-laki.
"Ibu (Iriana) menginginkan yang Jawa seperti Kartini dan kutu baru, kami memodel banyak kombinasi keduanya," kata Hanif. "Siluetnya Jawa klasik, bahan yang diinginkan beludru (beledu) karena lekat Jawa, dan menggunakan motif Solo juga.”
Motif Solo yang dimaksud oleh Hanif adalah lung (ukiran) yang ditempatkan di pinggiran pertemuan kain di tengah badan. Lung dari benang emas tembaga tersebut lebih lebar dari yang lung biasanya, yaitu sekitar 12 sentimeter.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(
Baca juga: Gaun Pengantin Mantu Presiden Beledu Hitam Detail Benang Emas)
Kemudian dihias kembali dengan lung yang lebih kecil di lapisan luarnya. Lung tersebut terpasang sedari bagian leher kebaya menurun terpisah hingga mata kaki dan mengelilingi ekor dari kebaya tersebut.
Selain lung, motif yang ditambahkan pada kebaya hitam berbeledu khusus tersebut adalah motif untu walang yang merupakan salah satu ciri klasik dari Kasunanan Surakarta. Demi mengentalkan filosofi Jawa Kuno dalam pakaian Selvi, Hanif membutuhkan konsultasi tambahan selain dengan Iriana, yaitu dengan ahli budaya Jawa Solo.
Konsultasi tersebut guna memastikan kreatifitas Hanif tidak mencederai filosofi dan pakem-pakem Jawa Solo saat menyulam benang demi benang gim dalam kebaya milik Selvi. Juga agar tidak terlalu banyak motif mengingat keinginan Iriana dan Gibran tidak menginginkan keramaian dalam kebaya berekor satu meter milik calon menantu tersebut.
Untuk bawahan kebaya Selvi, akan terpasang jarik atau kain batik khas Solo dengan motif Sido Mulyo, menemani daleman kebaya hitam yang juga direncanakan akan dipakai.