Hanif membuktikan kerja kerasnya dalam membuat karya spesial dalam hajatan pertama Presiden Jokowi ini. Selain mengikuti dan rajin berkonsultasi dengan Iriana Widodo dan ahli adat Jawa, ia pun mencari kekhasan yang tidak akan digunakan pada kebaya yang lain.
"Saya menggunakan beludru (beledu) khusus yang lebih ringan dan lentur, beludru tersebut tidak ada di tempat lain dan tinggal satu-satunya," kata Hanif.
Kekhususan tersebut menambah kerja Hanif sebagai desainer. Dirinya sudah sangat tertantang untuk membuat kebaya sederhana namun tetap elegan, yang mana di luar koridor karyanya dengan banyaknya permainan motif serta warna.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski beli di sebuah toko lokal Solo, yang dirahasiakannya, Hanif mengakui memang tidak mengetahui detail asal usul dari kain tersebut. Dirinya khusus memesan kepada pihak yang ia percaya. Bersyukurlah ia sudah mahir dalam membuat kebaya.
"Kami sempat berikan contoh ke ibu (Iriana), dan Alhamdulillah keinginannya sama seperti keinginan kami, jadi tidak salah pilih," kata Hanif sambil tertawa.
Setelah berhasil membuat Gibran, Selvi, dan Iriana merasa puas dengan desain kebaya untuk Selvi dan beskap untuk Gibran, Hanif pun mendapatkan mandat khusus dari Jokowi untuk membuat seragam bagi ia dan keluarga inti calon mempelai.
(
Baca juga: Jokowi Merasa Ganteng Pakai Baju Resepsi Karya Desainer Solo)
Alhasil, Hanif mendapatkan tugas tambahan berupa membuat baju seragam dengan filosofi yang sama, simpel namun kental dengan Jawa Solo. Total ada 10 buah baju yang dibuatnya untuk Jokowi, Iriana, kedua orang tua Selvi, serta buyut dari Gibran dan Selvi. Dan semua tugas tersebut rampung ia laksanakan.
"Sekarang sih sudah agak lega,” kata Hanif sembari tersenyum.
Kini, meski ketegangan Hanif sudah sedikit berkurang, ia masih harus memastikan pakaian yang sudah ia ciptakan akan tampil dengan semestinya pada acara resepsi Kamis (11/6) nanti.
(mer)