Hati-hati Demam Batu Akik Bisa Buat Anda Kena Demam Berdarah

Christina Andhika Setyanti | CNN Indonesia
Jumat, 03 Jul 2015 15:23 WIB
Menurut penelitian batu akik berpotensi menyebabkan tingginya serangan demam berdarah dengue.
Batu akik (CNN Indonesia/Tri Wahyuni)
Jakarta, CNN Indonesia -- Fenomena batu akik bukan hanya bisa meningkatkan pendapatan seseorang. Namun kenyataannya, menurut penelitian Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan RI, batu akik berpotensi menyebabkan tingginya serangan demam berdarah dengue atau DBD.

Penelitian tersebut dilakukan di beberapa daerah di Indonesia dalam upaya penelitian resistensi insektisida. Uji ini dilakukan dengan adanya kunjungan ke rumah penduduk untuk melihat ada tidaknya jentik nyamuk.

"Dari pengalaman pengumpulan data selama ini, ada empat temuan yang kami dapatkan," kata Prof dr Tjandra Yoga Aditama, Kepala Balitbangkes dalam pernyataan yang diterima CNN Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sekitar 30-50 persen rumah yang dikunjungi ternyata ada jentik nyamuknya."

Jentik-jentik nyamuk itu kemungkinan besar adalah jentik nyamuk demam berdarah dengue (DBD). Dikatakan Tjandra, seharusnya jentik nyamuk paling banyak yang boleh di satu daerah ada hanyalah 10 persen saja.

Kondisi ini ternyata berbanding terbalik dengan kebersihan rumah. Setelah diteliti dan dilakukan tanya jawab dengan pemilik rumah, mereka mengaku sudah mengosongkan bak mandi secara berkala.

"Namun di sebagian rumah yang kami temui, ternyata ada kaleng, panci, ember kecil yang dipakai merendam bongkahan batu akik. Di sebagian besar rendaman batu akik ini maka peneliti kami menemukan jentik nyamuk Aedes aegypti yang dapat menularkan virus Dengue dan menyebabkan penyakit DBD."

Tak dimungkiri, saat ini peminat batu akik sudah sangat banyak di Indonesia. Mereka tak cuma membeli batu yang sudah diasah jadi cincin, tapi juga membeli batu yang masih berbentuk bongkahan alias batu yang belum diasah. Yang jadi masalah, batu yang belum diasah ini harus direndam dalam ember berisi air. Perendaman tersebut konon bertujuan agar 'urat' batunya terlihat, maka batu jadi lebih cantik.

Tjandra mengatakan sebenarnya hal tersebut boleh-boleh saja. Namun, ia menyarankan, jika memang batu akik harus direndam, maka air rendamannya ini harus diganti.

"Ganti air rendaman ini setiap hari, atau dua kali sehari lebih bagus lagi," katanya.

"Jangan sampai 'demam' batu akik‎ kemudian malah menjadi penyebab terjadinya demam 'beneran' akibat DBD."

(chs/mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER