Jakarta, CNN Indonesia -- Serat makanan adalah unsur yang sangat berpengaruh dalam makanan. Mengonsumsi serat memiliki implikasi kesehatan yang sangat luas. Lalu, bagaimana bahan yang tidak dapat dicerna tersebut menjadi penting bagi tubuh?
Dilansir dari laman Independent, menurut Fandi Ibrahim, ahli nutrisi dan kesehatan masyarakat dari University Campus Suffolk, Inggris, serat makanan adalah bahan yang sangat penting, tidak hanya bagi kesehatan dan fungsi usus, tapi jauh melampaui hal tersebut.
Sederhananya, menurut Ibrahim, sebagian dari serat akan difermentasi. Dengan kata lain, bahan kasar tersebut menjadi makanan bagi bakteri usus. Sementara, bagian lain yang tidak difermentasi meningkatkan gerakan usus dan konsistensi tinja.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apapun karakteristik serat makanan, misalnya kelarutan, kekentalan, dan fermentabilitas, adalah penting bagi kesehatan kita. Juga harus menjadi komponen penting dalam asupan makan kita, ujar Ibrahim.
Serat makanan berperan sebagai pelindung dari berbagai penyakit, misalnya sembelit, kanker, serta penyakit kardiovaskular. Usus adalah organ yang paling terkena dampak langsung serat makanan. Hal ini dimanifestasikan dalam frekuensi buang air besar, dan yang terpenting konsistensi tinja, ungkap Ibrahim.
Menurutnya, serat makanan berasal dari makanan nabati, terutama dari dinding sel tanaman. Namun, makanan hewani olahan juga dapat diperkaya dengan serat dari sumber tanaman juga.
Ibrahim mengatakan, untuk memilih diet serat yang tinggi, Anda harus memilih whole foods (makanan yang melalui proses sesedikit mungkin) dan menghindari makanan olahan. Tujuannya, untuk mendapakan jumlah serat 25 gram yang dianjurkan.
Makanan tinggi serat memiliki manfaat dalam mengendalikan nafsu makan karena dapat mengendalikan berat badan dan penurunan berat badan. Makanan kaya serat pada umumnya memiliki glikemik rendah, yang tak hanya berperan untuk pencegahan, tetapi juga berperan dalam pengelolaan glukosa pada penderita diabetes.
(win/mer)