Jakarta, CNN Indonesia -- Penyakit Alzheimer adalah penyebab paling umum dari dementia atau kepikunan, yang biasanya identik dengan penyakit lansia. Tak mudah untuk mendeteksi penyakit yang memengaruhi daya ingat ini secara dini. Tapi seorang remaja cerdas sudah menemukan caranya.
Adalah Krtin Nithiyanandam, remaja 15 tahun asal Inggris yang telah mengembangkan sebuah tes yang tidak hanya dapat mengetahui tanda-tanda awal penyakit Alzheimer, tetapi juga berpotensi dapat menghentikan proses penyebarannya.
Saat ini Alzheimer hanya dapat dideteksi melalui serangkaian tes kognitif atau dengan melihat kondisi pada otak setelah kematian. Tapi dengan alat yang dikembangkan Krtin, Alzheimer dapat didiagnosis 10 tahun lebih awal sebelum gejala pertama muncul.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Remaja yang tinggal di Epsom, Surrey, ini telah berhasil mengembangkan 'trojan horse’, sebuah antibodi yang dapat menembus ke otak dan dapat mengikat protein neurotoksik yang hadir pada tahap awal penyakit.
Antibodi akan disuntikkan ke dalam aliran darah yang melekat pada partikel berpendar untuk kemudian dapat terangkat naik ke dalam scan otak.
Krtin mengirimkan hasil penelitiannya kepada Google Science Fair Prize dan mempelajarinya sampai ia berhasil lolos ke final pekan lalu. Dia akan mengetahui hasilnya bulan depan jika ia berhasil memenangkan beasiswa bergengsi dan bimbingan untuk mengembangkan idenya lebih lanjut.
"Manfaat utama dari tes pengujian yang saya lakukan itu dapat digunakan untuk mendiagnosis penyakit Alzheimer sebelum gejala itu mulai terlihat, dengan fokusnya pada perubahan patofisiologi, lazimnya dapat terjadi satu dekade sebelum gejala," kata Krtin kepada The Daily Telegraph.
"Diagnosis dini ini bisa membantu keluarga mempersiapkan masa depan dan memastikan obat yang digunakan dapat memberikan efek yang lebih baik. Manfaat lainnya nanopartikel pendar dapat terhubung, pengujian diagnostik saya dapat digunakan untuk menggambarkan penyakit Alzheimer yang tak begitu menyerang."
Penyakit neurodegeneratif seperti demensia (pikun) begitu sulit untuk didiagnosis dan diobati karena ada penghalang darah di otak, suatu bahan selular yang mengelilingi pembuluh darah di otak, dan menolak untuk membiarkan apapun untuk dilewati, padahal itu benar-benar faktor yang penting.
Tapi antibodi yang telah ditemukan Krtin dapat melewati penghalang itu. Tes laboratorium terbaru bahkan menunjukkan bahwa antibodinya dapat 'membelenggu' protein yang beracun, menghentikan perkembangan racun-racun lebih lanjut dan juga berpotensi menghentikan Alzhiemer pada jalurnya.
Ada sekitar 850.000 orang saat ini yang menderita demensia di Inggris, penyakit Alzheimer menjadi jenis yang paling umum. Penyakit ini membunuh setidaknya 60.000 orang setiap tahun .
"Beberapa penelitian awal saya menyarankan bahwa penyelidikan diagnostik saya secara bersamaan bisa memiliki potensi terapeutik serta diagnostik, " kata Krtin yang bersekolah di Sutton Grammar School.
"Saya memilih penyakit Alzheimer karena saya terpesona oleh ilmu saraf dan bagaimana otak bekerja. Penyakit Alzheimer membunuh lebih banyak orang setiap tahun daripada kanker payudara dan kanker prostat, dan Alzheimer juga dianggap sebagai salah satu tantangan medis terbesar di abad ke-21.”
"Saya sudah mempelajari tentang kekejamannya dan dampak yang merusak dan bagaimana penyakit itu dapat mengganggu kehidupan sehari-hari, dan tak seorang pun harus hidup dengan penyakit yang melemahkan ini."
Krtin menderita masalah pendengaran sejak kecil, dan ingin belajar kedokteran ketika ia lulus sekolah dasar.
"Saya pribadi telah melihat sebuah perbedaan yang mereka dapat di kehidupan masyarakat dan saya ingin membuat perbedaan untuk kehidupan sesama."
Andrea Cohan, Kepala Marketing Google Science Fair, mengatakan bahwa anak-anak muda sering memiliki kemampuan kreatif untuk memecahkan beberapa tantangan terbesar di dunia.
"Kami ingin mendukung dan mendorong generasi ilmuwan dan insinyur yang berikutnya. Negara Inggris sekali lagi telah membuktikan dirinya sebagai sarang pencipta ilmu pengetahuan."
Google menerima ribuan pengajuan yanga diterima lebih dari 90 negara.
Kandidat Inggris lainnya yang telah berhasil lolos ke final adalah Peter He (14) dari London, Matthew Reid (14) dari Sussex, dan Robert Saunt (15) dari Leicestershire.
(mer)