Jakarta, CNN Indonesia -- Orang tua mana yang tak bangga kalau punya anak yang berotak genius. Kenalkan, Jaxon Cota, anak lelaki berusia 11 tahun. Anak ini super genius, dan mungkin saja lebih pintar dari Anda semua.
Jaxon yang berasal dari McKinney, Texas memiliki skor IQ 148. Di usia sembilan tahun, dia mengerjakan soal matematika tingkat SMA untuk hiburan ketika dia bosan liburan musim panas yang panjang.
Saat usia dua tahun, dia bahkan sudah bisa membaca angka sampai lima belas digit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Angka-angka itu selalu terjebak di kepala saya," kata Jaxon mengutip NBC News. "Ada begitu banyak hal tentang angka yang menarik dan harus dipelajari."
Jaxon mulai tertarik pada angka ketika dia berusia dua tahun. Ketika melakukan playdate dengan balita lainnya, Lori, ibunya, mendengar Jaxon berkata "78."
Lori tak sadar apa yang dikatakan Jaxon, sampai akhirnya dia berbalik dan sadar kalau thermostat di tembok menunjukkan angka 78.
Ibu dua anak ini juga terkejut ketika Jaxon menekan angka 350 di ovennya. Saat itulah dia mulai membaca angka sampai dengan lima belas digit.
Saat ini, Jaxon bersaing dalam kompetisi matematika. Dia sudah sangat dekat dengan kompetisi matematika nasional untuk siswa kelas 5-12, MathCON. Di kompetisi ini dia sudah mencapai posisi tujuh setelah menyingkirkan 45.000 siswa.
"Ada ritme di dalam angka," kata ayah Jaxon, Mathhew Cota. "Dan ada sesuatu tentang halnya, dalam cara yang aneh, jadi sangat sederhana untuknya."
Kesukaan Jaxon pada angka ini juga dituangkan dalam permainan bisbol.
Jaxon memiliki bakat dan kecerdasaan yang melewati beragam tingkatan usia, bahkan kecerdasaannya bisa mencapai kecerdasan di perguruan tinggi. Tapi untuk saat ini, dia hanya ingin jadi anak-anak saja.
"Ini bukan sesuatu yang ingin saya lakukan, karena saya tidak bisa melakukan hal-hal yang saya suka seperti bermain bisbol atau bergaul dengan teman-teman," katanya.
Saat sekolah dimulai pada musim gugur, Jaxon akan duduk di kelas enam. Di sana dia akan mendapatkan pelajaran khusus untuk membuatnya tetap tertantang belajar. Orang tuanya setuju dengan upaya ini. Tujuannya agar Jaxon tetap tumbuh seperti anak normal pada umumnya bersama teman-temannya.
"Anak-anak yang punya bakat terkadang terkotak dalam satu hal," kata Lori. "Saat dia berusia empat tahun, dia bisa membaca dan melakukan semua hal. Tapi dia tidak bisa mengikat tali sepatunya. Ada hal-hal di setiap tingkatan kelas yang dibutuhkan untuk belajar."
(chs/mer)