Alasan Ilmiah Wanita Lebih Sering Kedinginan Ketimbang Pria

Windratie | CNN Indonesia
Kamis, 06 Agu 2015 14:53 WIB
Ternyata, sebagian besar gedung perkantoran menjaga suhu kantor yang nyaman untuk kebanyakan laki-laki saja.
Ternyata, sebagian besar gedung perkantoran menjaga suhu kantor yang nyaman untuk kebanyakan laki-laki saja. (Getty images/ Thinkstock/Fuse)
Jakarta, CNN Indonesia -- Jika Anda seorang perempuan yang bekerja di kantor, dan merasa selalu kedinginan, maka Anda tidak sendirian.

Ternyata, sebagian besar gedung perkantoran menjaga suhu kantor yang nyaman untuk kebanyakan laki-laki saja.

Berdasarkan penelitian, perempuan pada umumnya menghasilkan lebih sedikit panas tubuh dibandingkan laki-laki. Yang artinya, perempuan cenderung lebih merasa dingin di tempat kerja.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dan mungkin ada manfaat tambahan dari menjaga suhu termostat tinggi, selain membuat banyak orang nyaman. Para peneliti mengatakan, jika kita mengubah temperatur di kantor yang disesuaikan dengan kebutuhan perempuan, maka kita dapat menyimpan energi lebih banyak.

Bangunan di seluruh dunia mematuhi standar suhu dalam ruangan yang ditentukan oleh model yang dikembangkan pada 1960-an oleh American Society Heating, Refrigerating and Air-Conditioning Engineers.

Model tersebut didasarkan pada faktor-faktor seperti suhu udara, kecepatan udara, kelembapan relatif, pakaian, dan tingkat di mana tubuh manusia menghasilkan panas, atau yang dikenal sebagai metabolisme.

“Pada prinsipnya, itu adalah standar berdasarkan termodinamika, keseimbangan panas antara tubuh dan lingkungan,” kata Boris Kingma, ahli biologi di Fakultas Kedokteran Universitas Maastricht, di Belanda, seperti dilansir dari laman Business Insider.

Namun, bukti lain menunjukkan, perempuan lebih sering merasa dingin daripada laki-laki, kata Kingma. Studi menunjukkan, perempuan lebih menyukai lingkungan yang jauh lebih hangat, sekitar 25 derajat Celsius dibandingkan laki-laki 22 derajat Celsius.

Fakta menyebut, tubuh perempuan menghasilkan panas kurang dari laki-laki. Rata-rata, perempuan bertubuh lebih kecil dari laki-laki, dan mereka cenderung mempunyai otot lebih sedikit dengan lemak lebih banyak. Sementara, otot menghasilkan panas lebih banyak dari lemak.

Berdasarkan hasil penelitian terhadap kelompok kecil, 16 perempuan muda, yang melakukan pekerjaan kantor ringan, yang pada dasarnya duduk di belakang meja. Mereka menemukan, tingkat metabolisme perempuan lebih rendah dari yang digunakan untuk menghitung nilai standar untuk model 1960-an.

Dengan kata lain, suhu standar  pada model tersebut terlalu rendah. Para ilmuwan menyarankan untuk mengganti nilai standar tersebut dengan nilai yang sebenarnya untuk menghemat energi pemanas dan pendingin gedung.

Selain jenis kelamin, suhu standar harus memperhitungkan usia, ukuran tubuh, dan jenis pekerjaan yang mereka lakukan.


(win/mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER