Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang remaja transgender dari California, Amerika Serikat, yang bercita-cita menjadi seorang ayah, membekukan sel telurnya agar suatu hari nanti dia bisa menjadi seorang 'ayah' biologis.
Cole Carman adalah salah seorang remaja transgender pertama yang menjalani perawatan kesuburan dan menyimpan sel telurnya sebelum berganti jenis kelamin, ungkap dokter yang menangani Carman.
“Saya selalu ingin memiliki anak,” kata remaja berusia 18 tahun dari San Francisco Bay tersebut, kepada stasiun televisi NBC Bay Area. “Saya senang anak-anak jadi saya ingin melakukannya agar saya bisa memiliki anak biologis sendiri ketika saya menjadi tua,” ujar Carman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Delapan sampai sepuluh tahun dari sekarang, saya ingin mereka berhubungan dengan saya.”
Aimee Eyvazzadeh, dokter yang merawat Carman menyimpan 40 sel telur dari ovarium Carman. Sebanyak 23 dari sel telur tersebut telah dibekukan sehingga dia bisa menggunakannya di masa depan.
Remaja yang sebentar lagi akan menempuh kuliah ini, akan lebih sukses menjalani perawatan kesuburan jika dia melakukannya sebelum memulai terapi hormon. Eyvazzadeh mengatakan, bahwa dia pernah melakukan prosedur tersebut pada laki-laki transgender. Mencoba untuk memanen sel telur setelah mereka bertransisi lebih sulit.
“Jika ovarium sudah ditutup, maka akan benar-benar sulit untuk membangunkan mereka setelah bertahun-tahun penggunaan testosteron. Jadi, Anda tidak akan mendapat sel telur yang banyak seperti yang diinginkan sebelum Anda bertransisi,” kata Eyvazzadeh.
Alasan tersebut yang membuatnya yakin dengan keputusan ini. Untuk membayar biaya perawatan yang relatif mahal, sekitar $ 13 ribu atau sekitar Rp 175 juta, Carman dibantu oleh kedua orang tuanya.
“Siapa yang tidak ingin anak yang merupakan bagian dari mereka,” kata sang ibu, C.J. “Suami saya dan saya tidak pernah bisa memiliki anak jadi saya mengerti bagaimana rasanya.”
Carman, yang sebelumnya dikenal sebagai Nicole, terlahir dengan jenis kelamin perempuan. Ketika duduk di bangku sekolah menengah pertama, Nicole menukar gaun femininnya dengan baju longgar agar terlihat sebagai seorang anak laki-laki.
“Saya tidak bisa mengubah perasaan yang saya rasa,” kata Carman. “Ini bukan sesuatu yang saya pelajari, atau diajarkan, atau dipengaruhi agar saya melakukanya. Ini hanya saya. Itulah yang saya rasakan.”
Semenjak pengobatan Mei lalu, Carman sudah memulai pengobatan testosteron. Dia juga sudah mengalami mastektomi ganda.
Carman akan melakukan operasi kembali untuk menyelesaikan transisi gendernya, tapi prosedur tersebut dia tunda untuk saat ini.
(win/mer)