Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang perempuan muda membawa masalah depresi yang tak terlihat ke permukaan. Dia membuat tato yang mengirim dua pesan berlawanan, tergantung dari sudut mana Anda melihat tato tersebut.
Tato di kakinya muncul dengan tulisan 'I'm fine' atau 'Saya Baik-baik Saja' ketika dibaca oleh orang lain yang melihatnya. Namun, tato tersebut mengungkap rahasia sejati pemakainya ketika dilihat dari atas ke bawah, dari sudut perempuan tersebut. Tulisan yang terukir di situ adalah 'Save Me' atau 'Selamatkan Saya'.
Bekah Miles (21) adalah seorang mahasiswi Amerika Serikat yang tengah berjuang dengan depresi selama beberapa tahun. Dia menato kakinya untuk mengangkat 'percakapan' tentang kesehatan mental dan bercerita soal pengalamannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam sebuah tulisan di Facebook, yang disebarkan lebih dari 200 ribu kali, Miles mengatakan, topik tentang depresi sangat sulit dibicarakan. “Jadi hari ini, saya membuat tato ini. Saya merasa kaki saya adalah tempat terbaik untuk makna di baliknya,” kata Miles.
Dia melanjutkan, “Ketika orang lain melihatnya, mereka melihat 'I'm Fine', tapi dari sudut pandang saya, tato itu tertulis 'Save me'." Menurut Miles, baginya itu berarti bahwa orang lain melihat dirinya tampak baik-baik saja, tapi pada kenyataannya, sama sekali tidak baik-baik saja.
Hal tersebut mengingatkan Miles bahwa orang-orang yang tampak bahagia, mungkin menghadapi pertempuran dengan dirinya sendiri. Kekhawatiran terbesar Miles adalah bahwa penyakit mental tidak cukup dianggap serius. Di minggu yang sama, Duncan Smith Menteri Tenaga Kerja Inggris mengatakan, orang-orang depresi harus bekerja.
Dalam sebuah surat yang panjang Miles menulis: “Penyakit mental itu adalah (masalah) serius, tapi begitu dipermalukan dalam masyarakat kita. Kita sangat peduli dengan kesehatan fisik kita, tapi hampir tidak peduli tentang kondisi mental kita. Dan itu masalah yang serius.”
Miles membuat daftar tentang bagaimana rasanya depresi, dan langsung menerima tanggapan besar orang-orang asing yang memuji sikap beraninya. “Depresi adalah saat-saat gelap ketika saya mulai menangis karena saya merasa sangat terbebani, meskipun semua hal tampak berjalan dengan baik.”
“Depresi adalah beban seberat 22 kilogram yang saya bawa di dada saya setiap saat,” katanya. “Depresi adalah kebutuhan untuk terus-menerus mengalihkan perhatian (berada di sosial media, bermain video game, menonton film atau program televisi, atau bekerja sepanjang waktu) karena saya tidak bisa percaya dengan pikiran saya selama lebih dari tiga menit."
“Depresi adalah persahabatan yang menderita kerena ketidakmampuan saya untuk menjalankan fungsi (sebagai manusia).” Kisah Miles meluas, menjadi berita baik di negerinya Inggris, maupun internasional, dan disebarkan oleh aktris AS, Zooey Deschanel. Miles tidak percaya atas reaksi luar biasa publik.
“Ini adalah apa yang saya inginkan, menjangkau orang-orang dan memberitahu bahwa mereka tidak sendiri. Jelas sudah ada 24 ribu orang dan jumlahnya terus bertambah, dan mereka tidak sendirian. Tetaplah berbagi dan menyebar kepedulian."
(win/mer)