Senjata Diplomasi Perancis & Warisan Dunia yang Tak Berwujud

Windratie | CNN Indonesia
Senin, 07 Sep 2015 12:01 WIB
Makanan Perancis adalah bagian dari warisan Perancis, juga merupakan bagian dari warisan dunia yang tak berwujud tapi dapat dimakan.
Makanan Perancis terkait erat dengan industri pariwisata yang menyumbang sekitar tujuh persen dari Produk Domestik Bruto Perancis. (CNN Indonesia internet/ Unsplash/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia -- Masakan Perancis adalah bagian penting dari warisan Negeri Eiffel tersebut. Masakan adalah salah satu 'atraksi' utama bagi siapapun yang berlibur ke Perancis. Makanan dan keahlian memasak adalah aset terbesar yang dimiliki oleh orang-orang Perancis.

Setiap tahun, di penghujung musim panas, Perancis memanggil para duta besarnya dari pos-pos diplomatik mereka di seluruh dunia untuk menghadiri sebuah pertemuan. Di hari terakhir konferensi tahunan ini, diselenggarakan pesta taman yang megah, dilayani oleh 27 koki terbaik di negara tersebut.

Dikutip dari CNN, Menteri Luar Negeri Laurent Fabius bercerita kepada sekitar 700 undangan diplomatik. Pendahulunya Charles-Maurice de Talleyrand, politisi dan diplomat Perancis pada abad ke-19 menunjukkan selama negosiasi Kongres Wina bahwa makanan yang baik adalah senjata penting untuk diplomasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertanyaan besarnya, siapa pencipta makanan terbaik? Tentu saja Perancis. Setidaknya jawaban tersebut berasal dari Sang Presiden, Francois Hollande, yang juga menghadiri pesta kebun.

Hollande menekankan kepada para duta besarnya bahwa makanan Perancis adalah bagian dari warisan Perancis, dan seperti yang dikatakan oleh UNESCO,  juga merupakan bagian dari warisan dunia yang tak berwujud tapi dapat dimakan.

Hollande dan Fabius mencatat, makanan Perancis terkait erat dengan industri pariwisata yang menyumbang sekitar tujuh persen dari Produk Domestik Bruto Perancis.

Pesta kebun para duta besar ini adalah pertemuan ketiga acara serupa dalam 12 bulan terakhir. Maret kemarin, menteri luar negeri menghelat acara besar bertajuk Gout de la France yang artinya cita rasa Perancis. Acara ini diselenggarakan di 1300 restoran dan kedutaan di seluruh dunia. Termasuk di antaranya, makan malam spektakuler dengan 700 undangan di Versailles.

Ada kebutuhan mendadak yang dirasakan orang-orang Perancis untuk membuktikan bahwa mereka bisa memasak. “Kita harus menunjukkan pada para duta besar bahwa kita benar-benar negara dengan keahlian memasak,” ujar Guy Savoy, salah satu koki hebat yang melayani pesta kebun tersebut.

Setelah menciptakan keahlian memasak dan menjadi yang terbaik selama berabad-abad, tidak ada yang perlu dikhawatirkan lagi bagi para koki Perancis tentang tantangan di luar sana, yang kadang berasal dari mantan murid mereka sendiri.

Gerard Araud, duta besar Perancis untuk Washington mengatakan, “Kedutaan kami diharapkan untuk melatih diplomasi keahlian memasak untuk sarapan, makan siang, dan makan malam.”


(win/mer)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER