Jakarta, CNN Indonesia -- Jika Anda pergi ke sekitar pedesaan di Jepang di akhir musim panas, jangan panik dulu ketika Anda melihat sekelompok kepala manekin menyeramkan sedang menatap Anda dari ladang. Boneka menyeramkan itu dipasang untuk burung-burung.
Dennisa Doucet, seorang fotografer dari Kanada, sudah 26 tahun menetap di Kobe, Jepang. Di awal bulan ini, dia keluar mencari burung bangau di sawah sekitar tempat tinggalnya, tanpa diduga dia melihat kepala seram tersebut.
Efeknya sungguh mengerikan, katanya, terutama pada malam hari, ketika kepala menangkap cahaya mobil-mobil yang lewat. “Kemunculan tiba-tiba sesuatu yang tampak tak memiliki tubuh, seperti kepala zombi mengambang di kegelapan, cukup memberikan kengerian,” kata Doucet, seperti dilansir dari laman CNN.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Juga di saat kepala mulai berjamur dan memutih karena sinar matahari, mereka lebih menakutkan lagi. Sebagian besar orang-orang Jepang (bukan petani) tampaknya setuju jika kepala-kepala itu lebih menakutkan untuk manusia daripada hama yang mereka coba usir dengan kepala tersebut!”
Orangan sawah Jepang, atau 'kakashi', memiliki sejarah bertingkat dalam budaya pertanian, banyak legenda sekitar penggunaannya di sawah.
Dalam penjelmaan terakhirnya, petani Jepang memakai kepala manekin bekas dari penata rambut untuk membuat orang-orangan. Atau, dengan hanya menusukkan kepala manekin pada tongkat untuk menakut-nakuti burung pipit, ujar Doucet mendapat ilmu tersebut dari penduduk setempat.
“Kepala berukuran seperti kepala manusia, dan sangat nyata,” kata Doucet. Rambut manekin juga dipasang secara permanen. Jadi, setelah rambut dipotong kepala tak berguna lagi untuk pemilik aslinya.”
Profesor di Universitas Tokyo Program Internasional Ilmu Pembangunan Pertanian mengatakan, orang-orangan sawah dikenal sebagai cara yang kurang efektif untuk melindungi tanaman dari burung, juga tidak dipraktikkan secara luas di Jepang.
Kendati begitu, Doucet mengunjungi dua petani yang berkeras bahwa orang-orangan sawah adalah strategi paling efektif untuk mengusir burung pipit yang keras kepala. Ketika berkendara di sekitar wilayah tersebut, Doucet melihat kepala manekin setidaknya pada lusinan sawah di daerah berbeda.
Salah seorang pemilik sawah, petani yang merupakan generasi ke-15, mengatakan, dia menggunakan manekin sekitar lima tahun lalu. Ketika itu, salah seorang rekan pekerja paruh waktunya sedang belajar menjadi penata rambut.
Katanya, waktu menggunakan kepala manekin adalah kuncinya. “Dia akan meletakkan kepala manekin saat padi akan dipanen, ini juga merupakan waktu di man kerusakan tanaman oleh burung pipit paling sering terjadi. Dia sangat percaya dengan efektivitas manekin kakashi.”
(win/utw)