Jakarta, CNN Indonesia -- Apa yang disebut sebagai '
Angelina Effect' rupanya memiliki pengaruh besar.
Sebuah studi baru yang dipublikasikan kemarin menemukan, pengumuman Angelina Jolie pada Mei 2013 tentang prosedur rekonstruksi dan mastektomi ganda, yang diikuti oleh publikasi besar media, memiliki dampak terukur terhadap kesadaran masyarakat atas pilihan operasi payudara.
Dilansir dari laman NY Daily, penelitian di Austria yang dipublikasikan dalam Cancer, jurnal Masyarakat Kanker Amerika, menyimpulkan bahwa pemberitahuan selebriti, dikombinasikan dengan liputan media, dapat meningkatkan kesadaran masyarakat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Studi tersebut melakukan survei terhadap sekitar 1000 perempuan di Austria, berusia 18 – 65 tahun. Survei yang mengangkat tema kanker payudara dan operasi tersebut dilakukan pada Maret 2013, hanya beberapa minggu sebelum pemberitaan pengumuman Jolie di New York Times.
Ketika berita tentang aktris papan atas itu tersebar ke penjuru dunia, para peneliti kemudian melihat adanya kesempatan untuk menguji efek itu. Mereka pun membuat beberapa penyesuaian dan mengulangi survei lewat telepon satu bulan kemudian, pada Juni 2013.
Para peneliti melaporkan, dalam jajak pendapat pertama, kesadaran perempuan terhadap bedah rekonstruksi setelah pengangkatan salah satu atau kedua payudara adalah sekitar 88,9 persen. Jumlah ini melonjak empat poin menjadi sekitar 92,6 persen pada jajak pendapat kedua pasca pemberitaan Jolie.
Ada peningkatan kesadaran yang lebih besar terhadap pilihan rekonstruksi payudara. Jajak pendapat pertama menemukan, 57,6 persen responden menyadari jika rekonstruksi payudara bisa dilakukan dengan menggunakan jaringan tubuh pasien sendiri. Dalam jajak pendapat lanjutan, angka itu melonjak menjadi 68,9 persen.
Para peneliti juga menemukan 19 poin kenaikan, yakni dari 40,5 persen pada jajak pendapat pertama menjadi 59,5 persen pada jajak pendapat ke dua. Kenaikan tersebut untuk kesadaran bahwa rekonstruksi payudara bersamaan dengan operasi pengangkatan payudara memungkinkan untuk dilakukan.
Seperlima peserta dalam jajak pendapat kedua mengatakan, pemberitaan media atas pengumuman Jolie membuat mereka lebih intensif membahas topik kanker payudara, kata penelitian tersebut.
(win/utw)