Anak ASI Tidak Lebih Cerdas dari Anak yang Menyusu Botol

Windratie | CNN Indonesia
Selasa, 29 Sep 2015 09:21 WIB
ASI memiliki manfaat besar bagi kecerdasan anak. Namun, studi terbaru melawan teori tersebut. Benarkah ASI tak punya manfaat lebih untuk kecerdasan anak?
Ilustrasi menyusui. (thinkstock)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sudah sejak lama kita tahu bahwa air susu ibu memiliki manfaat besar bagi kesehatan. Gizi kaya yang dikandung oleh ASI oleh banyak para ahli dapat meningkatkan kecerdasan bayi. Namun, sebuah penelitian terbaru melawan teori tersebut.

Menyusui ASI tidak memiliki manfaat lebih untuk kecerdasan jika dibandingkan menyusui lewat botol susu, berdasarkan sebuah laporan penelitian terbaru. Para ilmuwan dari Universitas Goldsmith di London berpendapat, tidak ada hubungan substansial antara menyusui dengan kecerdasan di awal kehidupan.

Para peneliti memantau secara bersamaan anak-anak yang disusui ASI dengan kelompok bayi yang disusui dengan botol, dari usia 18 bulan sampai usia 16 tahun, kemudian menilai IQ mereka secara keseluruhan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Usia ibu dan status sosial juga diperhitungkan dalam penelitian. Di akhir penelitian, kedua kelompok anak memiliki rata-rata IQ 100. Anak perempuan melakukan tes awal yang cukup baik, dengan rata-rata nilai IQ lima poin lebih tinggi.

Pada akhirnya, para ahli menyimpulkan faktor jangka panjang seperti latar belakang keluarga memiliki dampak yang jauh lebih besar pada tingkat kecerdasan anak-anak.

Sophie von Stumm, pemimpin penelitian tersebut mengatakan, anak-anak dan orang dewasa memiliki kemampuan kognitif yang berbeda mereka. Maka, penting untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menimbulkan perbedaan tersebut.

“Namun, peristiwa yang relatif kecil seperti menyusui sangat tidak mungkin menjadi inti sesuatu yang besar dan amat kompleks seperti perbedaan IQ anak-anak.” Sebaliknya, Sophie menambahkan, perbedaan IQ anak-anak dijelaskan dengan lebih baik oleh faktor-faktor jangka panjang, misalnya, latar belakang keluarga, dan sekolah mereka.

Studi tersebut mengambil sampel sebanyak 11.582 anak yang lahir antara 1994 dan 1996, dan menguji kecerdasan mereka antara usia dua sampai 16 tahun. Pengujian dilakukan sebanyak sembilan kali. Pendidikan dan pekerjaan orang tua dari anak-anak tersebut dicatat pada awal dan akhir periode penelitian.

Studi tersebut menyimpulkan, hanya ada sedikit manfaat, bahkan tidak ada, dari menyusui untuk perkembangan kognitif di awal kehidupan hingga remaja. Kendati demikian, Sophie menyarankan para ibu agar tidak menganggap bahwa menyusui tidak memiliki manfaat sama sekali.

“Perlu diingat kendati penelitian kami tidak menunjukkan hubungan antara menyusui dan kecerdasan, menyusui memiliki manfaat lain yakni untuk pengembangan sistem autoimun anak.

(win/win)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER