Rasa Duka Usai Bercinta Bukan Mitos Semata

Utami Widowati | CNN Indonesia
Rabu, 07 Okt 2015 01:15 WIB
Perempuan yang tiba-tiba merasa sedih usai bercinta bukan mengada-ada. Karena berdasarkan penelitian ilmiah ini memang kondisi alami yang bisa dijelaskan.
Ilustrasi perempuan menangis. (Chepko/Thinkstock)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pada 150 sebelum Masehi, tabib ternama dari Yunani, Galen pernah menulis,” Semua hewan selalu merasa bersedih setelah bercinta kecuali wanita dan ayam jago.”

Entah apa dasar Galen berkata demikian. Karena faktanya perasaan melankolis setelah bercinta bukan perkara jarang terjadi pada wanita seperti yang dipikirkan sebagian orang.

Ahli medis masa kini menyebut kondisi ini sebagai Post-coital Dysphoria (PCD). Sebuah penelitian kesehatan seksual malah menyebutkan hampir separuh dari populasi perempuan yang diteliti atau 46 persen, menyatakan pernah mengalami PCD.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penelitian dengan narasumber para mahasiswi sebuah universitas Inggris itu menyatakan setidaknya mengalami sekali seumur hidupnya. Mengutip dari Independent, hasil penelitian tersebut dipublikasikan di Journal of Sexual Medicine pekan ini.

Lebih lanjut disebutkan lebih dari lima persen dari 230 responden penelitian yang dilakukan secara online itu menyebutkan gejala PCD terjadi beberapa kali dalam empat minggu terakhir.

Namun tampaknya penelitian itu tidak menemukan hubungan antaa PCD dengan keintiman dalam hubungan.

Berbagai studi sebelumnya menunjukkan bahwa 10 persen dari perempuan mengalami apa yang disebut dengan ‘post-sex blues’ atau PCD ini setelah berhubungan seksual.

Karakter kondisinya di antaranya adalah perasaan ingin menangis hingga menangis, kecemasan, perasaan bergejolak, perasaan melankolis atau depresi, hingga perasaan ingin menyerang.

Sementara dalam penelitian lain yang dilakukan di Australia dan dipublikasikan di International Journal of Sexual Health pada 2011, disebutkan sepertiga wanita yang diteliti merasakan depresi bahkan setelah  mengalami hubungan seks yang memuaskan.

Para peneliti dari Queensland Institute of Technology yang meneliti PCD diawal,  berteori bahwa perubahan hormonal yang terjadi selama orgasme, juga bisa memicu rasa sakit kepala pasca hubungan seksual.

Peneliti kepala Dr. Robert Schweitzer dari  QUT’s School of Psychology and Counseling, mengatakan temuan itu dibangun diatas penelitian sebelumnya, “yang menyelidiki korelasi antara fungsi-fungsi seksual pada wanita.”

“Hasil dari penelitian kami pada bidang ini telah dikonfirmasi oleh penelitian ilmiah pada jenjang antar negara tentang emosi negatif usai bercinta, yang tampaknya memiliki fungsi evolusi,” kata Schweitzer. (utw/utw)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER