Suplemen Teh Hijau Berisiko Kerusakan Hati

Tri Wahyuni | CNN Indonesia
Rabu, 07 Okt 2015 12:55 WIB
Suplemen diet teh hijau memiliki risiko kerusakan hati namun risiko ini tidak ada pada minuman teh hijau alami.
Teh hijau dan matcha mengandung katekin yang bisa menyebabkan kerusakan hati. (Getty Images/bhofack2)
Jakarta, CNN Indonesia -- Teh hijau dan matcha diklaim sebagai minuman sehat kini disebutkan bisa menyebabkan kerusakan hati.

Seorang remaja putri berusia 16 tahun pergi ke dokter dengan keluhan pusing, mual, dan nyeri sendi. Dokter memberinya antibiotik karena diduga mengalami infeksi saluran kemih.

Tapi kondisinya semakin menurun, dan gadis itu pun harus dirawat di rumah sakit dan ternyata dia tidak menderita infeksi saluran kemih, tetapi hepatitis akibat teh hijau herbal dari China yang dibeli secara online.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Remaja ini dilaporkan mengkonsumsi tiga cangkir teh setiap hari selama tiga bulan dengan tujuan menurunkan berat badan.

Setelah berhenti minum teh hijau, kondisi hati pasien pun kembali normal.

Hepatitis yang diderita pasien remaja ini disebabkan oleh hepatotoksisitas herbal yang terjadi ketika seseorang mengkonsumsi herbal atau suplemen secara berlebihan.

Secara lebih spesifik, penyakit yang diderita gadis tersebut disebabkan oleh katekin, sejenis flavonoid penangkal penyakit dan antioksidan yang ditemukan di teh hijau dan matcha

Jika dikonsumsi dengan normal, katekin bermantaat dan terbukti membantu orang mengurangi lemak, menurunkan kolesterol dan bahkan mengurangi risiko kanker.

Akan tetapi, dosis tinggi katekin pada teh hijau, dan juga matcha, yang dibuat untuk mengurangi tubuh, bisa menyebabkan hati gagal berfungsi dengan baik.

Hal ini sangat memprihatinkan terutama ketika begitu banyak produk “teh detoks” atau “teh penguruh badan” bertebaran di Instagram.

Ahli Gizi Rebecca Scritchfield memperingatkan bahwa ada perbedaan besar antara minuman diet dan secangkir teh biasa.

“Suplemen tidak diwajibkan memiliki memiliki standar kualitas dan kemurniaan yang sama seperti makanan dan obat. Anda harus percaya dan mengetahui seluruh zat yang terkandung. Jangan gunakan suplemen pengurang berat badan,” katanya.

Akan tetapi, Melina Jampolis yang merupakan Presiden Dewan Nasional Ahli Gizi Amerika Serikat mengatakan meski dia setuju ada risiko kerusakan hati, risiko itu kecil.

“Ada potensi risiko kerusakan hati akibat teh hijau padat dalam dosis besar, tetapi risikonya rendah jika anda mengkonsumsi teh hijau bukan suplemen. Saya berharap insiden ini tidak membuat seseorang ragu untuk minum teh hijau karena banyak manfaatnya,” kata Jampolis.

“Adar ribua suplemen diet yang mempergunakan teh hijau, jadi menurut saya risikonya kecil. Tetapi penting untuk tahu dan mengerti bahwa hanya karena ada cap ‘alami’ bukan berarti suplemen itu tidak mengandung risiko.”

Teh hijau diklaim memiliki kemampuan untuk meningkatkan metabolisme tubuh, membantu penurunan berat badan, meningkatkan fungsi kekebalan tubuh, dan bertindak sebagai antioksidan.

Bahkan beberapa laporan ilmiah mengklaim teh hijau dan matcha dapat mengurangi risiko penyakit kanker tertentu. (yns)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER