
Dampak Tersembunyi Kekerasan Seksual Pada Anak
Sabtu, 24 Okt 2015 13:22 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Maraknya bentuk kekerasan seksual menjadi perhatian penting bagi pemerintah dan masyarakat. Hal itu menunjukkan bahwa anak semakin rentan menjadi korban dari ancaman kekerasan seksual.
Sayangnya, terkadang sikap orangtua membuat anak segan melaporkan kekerasan seksual yang terjadi pada dirinya. Akibatnya, anak memilih diam, yang justru menimbulkan bahaya yang lebih besar terhadap perkembangan mental anak. Lalu, bagaimana cara mengenali anak korban kekerasan seksual?
Psikiater anak dan remaja Dr Suzy Yusna Dewi mengatakan kuncinya ada pada perubahan perilaku.
“Jika perilaku anak berubah, dipastikan ada sesuatu yang terjadi. Tugas orangtua adalah dengan mencari tahu, tapi tidak juga dengan membentak dan marah-marah,” kata dia di acara ‘Deteksi Dini & Penanganan Terkini Kekerasan Seksual Pada Anak’ di Jakarta Barat, belum lama ini.
Pasalnya, dengan agresi dari orangtua, anak akan cenderung diam dan berubah defensif. Jika sudah begitu, masalah justru bisa semakin pelik. Luka fisik bisa sembuh dalam hitungan hari, namun luka psikis bisa menetap menahun dan berpengaruh besar terhadap perkembangan mental anak.
“Anak akan mudah merasa takut, punya rasa cemas berlebihan, susah makan dan tidur karena mimpi buruk,” kata Suzy.
Jika tidak ditangani, efeknya malah bisa semakin buruk. “Korban bisa menjadi pelaku bahkan bisa menjadi predator,” ujar dia.
Efek tersembunyi lainnya adalah, gangguan psikis membuat pertumbuhan terhambat, anak pun cenderung punya prestasi akademik rendah, kepribadian tertutup, kurang bisa bersosialisasi, tidak kreatif dan tidak produktif.
“Terganggunya emosi, cemas, depresif, tidak percaya diri, merasa bersalah, lebih agresif, menjadi psikopat dan bisa membuat korban bertindak kriminal dan menjadi calon pelaku kekeran, itu juga dampak yang ditimbulkan dalam jangka panjang,” kata Arist Merdeka Sirait, Ketua Umum Komisi Nasional Perlindungan Anak.
Oleh karena itu, jika orangtua atau keluarga mengenali anak sebagai korban kekerasan seksual, segeralah berkonsultasi dengan dokter dan memeriksakan bagaimana kondisi anak. Laporkan kejadian tersebut kepada pihak yang berwajib.Cara efektif yang bisa dilakukan untuk menangani anak yang trauma karena menjadi korban kekerasan yaitu memberikan perhatian penuh dari keluarga serta memberikan terapi kejiwaan pada anak. (les/les)
Sayangnya, terkadang sikap orangtua membuat anak segan melaporkan kekerasan seksual yang terjadi pada dirinya. Akibatnya, anak memilih diam, yang justru menimbulkan bahaya yang lebih besar terhadap perkembangan mental anak. Lalu, bagaimana cara mengenali anak korban kekerasan seksual?
“Jika perilaku anak berubah, dipastikan ada sesuatu yang terjadi. Tugas orangtua adalah dengan mencari tahu, tapi tidak juga dengan membentak dan marah-marah,” kata dia di acara ‘Deteksi Dini & Penanganan Terkini Kekerasan Seksual Pada Anak’ di Jakarta Barat, belum lama ini.
Pasalnya, dengan agresi dari orangtua, anak akan cenderung diam dan berubah defensif. Jika sudah begitu, masalah justru bisa semakin pelik. Luka fisik bisa sembuh dalam hitungan hari, namun luka psikis bisa menetap menahun dan berpengaruh besar terhadap perkembangan mental anak.
“Anak akan mudah merasa takut, punya rasa cemas berlebihan, susah makan dan tidur karena mimpi buruk,” kata Suzy.
Jika tidak ditangani, efeknya malah bisa semakin buruk. “Korban bisa menjadi pelaku bahkan bisa menjadi predator,” ujar dia.
Efek tersembunyi lainnya adalah, gangguan psikis membuat pertumbuhan terhambat, anak pun cenderung punya prestasi akademik rendah, kepribadian tertutup, kurang bisa bersosialisasi, tidak kreatif dan tidak produktif.
“Terganggunya emosi, cemas, depresif, tidak percaya diri, merasa bersalah, lebih agresif, menjadi psikopat dan bisa membuat korban bertindak kriminal dan menjadi calon pelaku kekeran, itu juga dampak yang ditimbulkan dalam jangka panjang,” kata Arist Merdeka Sirait, Ketua Umum Komisi Nasional Perlindungan Anak.
Oleh karena itu, jika orangtua atau keluarga mengenali anak sebagai korban kekerasan seksual, segeralah berkonsultasi dengan dokter dan memeriksakan bagaimana kondisi anak. Laporkan kejadian tersebut kepada pihak yang berwajib.Cara efektif yang bisa dilakukan untuk menangani anak yang trauma karena menjadi korban kekerasan yaitu memberikan perhatian penuh dari keluarga serta memberikan terapi kejiwaan pada anak. (les/les)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Lihat Semua
BERITA UTAMA
TERBARU
LAINNYA DI DETIKNETWORK