Perut Buncit Tetap Berbahaya Meski Berat Badan Normal

Utami Widowati | CNN Indonesia
Selasa, 10 Nov 2015 14:24 WIB
Sekadar memiliki berat tubuh ideal jika perut tetap membuncit, risiko penyakit jantung tetap mengintai.
Ilustrasi lemak perut. (Thinkstock/Rudyanto Wijaya)
Jakarta, CNN Indonesia -- Jangan merasa aman jika Anda sekadar punya berat badan ideal. Lihat dulu ke bagian perut, adakah lemak berkumpul di sana? Adakah bentuknya mulai membuncit?
 
Karena sebuah penelitian terbaru memberikan pesan yang cukup mengerikan: lemak perut bisa membunuh.
 
“Memiliki berat badan normal dengan obesitas di bagian tengah tubuh setara risikonya dengan merokok separuh bungkus rokok dalam sehari,” kata rekanan penulis penelitian, Dr. Fransisco Lopez-Jimenez, ahli jantung kepada Today.

Penelitian itu juga menyebut orang berberat badan normal dengan perut yang menggelambir karena lemak dua kali lebih mungkin meninggal karena  penyakit jantung seperti juga pengidap obesitas yang lemaknya menyebar ke seluruh tubuh.

Penelitian ini dipublikasikan pada Senin (9/11) lalu di jurnal Annals of Internal Medicine.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Besaran efek negatif dari perut buncit itu hingga kini belum bisa sepenuhnya diprediksi oleh peneliti.

“Saya terkejut  terutama oleh perbandingan dengan pengidap  obesitas,” kata Lopez-Jimenez, yang juga direktur pencegahan penyakit jantung di Mayo Clinic.

“Saya mengantisipasi bahwa memiliki berat badan normal dengan obesitas terpusat di bagian perut akan menambah risiko kesehatan ketika dibandingkan dengan mereka yang memiliki Indeks Massa Tubuh (IMT) dan distribusi lemak yang merata di tubuh. Namun melihat faktor risiko, bahkan ketika dibandingkan dengan mereka yang punya IMT tinggi, hasilnya sungguh mengejutkan.”

Lebih mengejutan lagi, mungkin fakta bahwa orang yang kurus dengan bagian perut yang tebal lebih berisiko meninggal dibanding mereka yang mengalami obesitas.

Lopez-Jimenez dan timnya mengumpulkan data dari 15.184 orang yang ikut serta dalam survei NHANES III. Bersama dengan data lain peneliti NHANES III mengumpulkan informasi fisik termasuk di bagian pinggang dan paha, ukuran, berat badan dan tinggi badan mereka. Selama lebih dari 14 tahun  mereka diikuti oleh para peneliti, dan terjadi 3.222 kasus kematian dalam kelompok itu.

Lemak yang Membunuh

Mengapa orang yang obesitas memiliki risiko meninggal karena penyakit jantung yang lebih rendah dibandingkan mereka yang punya berat  badan normal tapi punya kadar  lemak perut yang tinggi? Lopez-Jimenez menduga itu terjadi karena lemak di bagian tengah perut memang lebih beracun.

Sementara lemak di bagian tubuh lain seperti di pinggul dan paha, misalnya, mungkin hanya mempertajam kerusakan yang diakibatkan lemak perut.

Hal itu masuk akal untuk Dr. Mitchell Lazar, director  Institute for Diabetes, Obesity and Metabolism di University of Pennsylvania.
“Ada banyak bukti yang menyebutkan lemak, dan lemak visceral, berbeda dari jenis lemak lainnya,” kata Lazar. “Substansi dari sel lemak ini akan langsung menuju liver dimana efek negatif yang muncul akan sangat besar.”

Lemak di bagian perut berhubungan dengan masalah metabolisme, seperti buruknya toleransi terhadap glukosa, rendahnya kadar kolesteros HDL, dan trigliserida yang tinggi, kata Dr. Vicky March, direktur program terpadu penurunan berat badan di Magee-Womens Hospital di University of Pittsburgh Medical Center.

Ini adalah juga pertanda bahwa orang tersebut punya massa otot yang rendah meski kelihatannya sehat. “Yang Anda inginkan adalah presentasi dari massa lemak yang rendah,” kata March. “Lemak yang tipis adalah pertanda kesehatan.”
 
Itulah mengapa salah satu rekomendasi untuk melawan lemak perut adalah dengan berolah raga, aerobik ditambah dengan angkat beban. Bersamaan dengan itu, mungkin ide bagus juga diet yang memotong kadar gula dari diet Anda. “Penelitian-penelitian ini menyebutkan diet yang kaya akan karbohidrat mungkin menyebabkan pertumbuhan lemak visceral atau lemak di perut,” kata Lopez-Jimenez melanjutkan. (utw/utw)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER