Salad Bisa Tingkatkan Risiko Obesitas?

Christina Andhika Setyanti | CNN Indonesia
Kamis, 26 Nov 2015 03:41 WIB
Banyak orang menyangka salad pasti lebih sehat dibanding kentang goreng di restoran cepat saji. Namun apakah salad ini lebih sehat dari kentang goreng?
Ilustrasi salad. (Thinkstock/Konstantin Yuganov)
Jakarta, CNN Indonesia -- Banyak orang menyangka bahwa seporsi besar salad pasti lebih sehat dibanding menyantap kentang goreng di restoran cepat saji. Namun apakah salad ini pasti lebih sehat dibanding kentang goreng?

Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan bahwa hal ini tidaklah selalu benar. Penelitian yang dipimpin oleh Profesor Eran Segal dari Weizmann Institute di Israel menyimpulkan bahwa makan kentang goreng tak selalu lebih berbahaya dibanding salad. Bisa jadi salad justru jadi lebih berbahaya dibanding saat Anda makan kentang goreng.

Penelitian ini dilakukan dengan cara memantau kenaikan kadar gula darah pada 800 orang yang berbeda sambil mengonsumsi makanan yang sama persis. Penelitian juga dilakukan dengan metode pelacakan aktivitas fisiknya, kebiasaan tidur dan aktivitas mandinya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengutip Details, hasil yang ditemukan adalah tubuh manusia punya reaksi yang berbeda-beda, sekalipun pada makanan yang sama persis.

Dalam satu sampel, menurut catatan Grape Vine, tingkat kadar gula darah satu orang responden meningkat pesat setelah makan pisang, tapi tidak melonjak setelah makan kue. Sementara responden lain mengalami reaksi yang berlawanan.

Peserta lainnya mengalami lonjakan glukosa setelah makan sushi, namun tidak setelah makan es krim. Ini termasuk pada saat orang menyantap kentang goreng kemudian gula darahnya melonjak setelah makan dibanding saat dia makan salad, dan ada juga punya reaksi sebaliknya. Hal ini berarti untuk sebagian orang, salad belum tentu lebih baik dan lebih sehat dibanding makan kentang goreng yang digoreng kering dan renyah.

Hal ini disebabkan oleh alasan bahwa ternyata lonjakan gula darah juga dipengaruhi oleh genetik, gaya hidup dan mikrobiologi mereka, ekosistem bakteri yang memicu respon pada makanan.

Secara tak langsung hal ini juga menunjukkan bahwa diet diciptakan sebenarnya untuk mengontrol gula darah. Oleh karenanya mencegah diabetes dan obesitas ini harus punya rancangan diet tersendiri. Karena sebenarnya setiap orang punya metabolisme yang berbeda-beda.

"Perbedaan besar yang kami temui untuk meningkatkan kadar gula darah di antara orang yang berbeda namun mengonsumsi makanan yang sama adalah bahwa setiap orang punya pilihan makanannya. Pilihan makanan sehat inilah yang lebih mungkin membantu orang untuk tetap sehat dibanding saran diet yang universal," kata Segal.

Dia menambahkan bahwa, rekomendasi diet pribadi dapat membantu mencegah dan mengobati obesitas serta diabetes. Kedua hal ini, obesitas dan diabetes diketahui adalah salah satu epidemi yang paling parah dalam sejarah manusia.



(chs/les)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER