Jakarta, CNN Indonesia -- Jika Anda belum sempat sadar pentingnya kesehatan saat berusia 20-an tahun, jangan khawatir. Kaum pria masih bisa memperbaiki dan menata ulang hidup mereka agar lebih sehat saat berusia 30-an tahun. Tapi tentunya akan lebih maksimal jika upaya hidup sehat dimulai sejak awal, misalnya d usia 20-an tahun.
Tentu saja untuk mendapatkan tubuh sehat dan bugar di usia 30-an tahun, seorang pria tak sekadar cukup memeriksa tekanan darah dan kadar kolesterol dalam darahnya saja. Simak tiga kesalahan pemeliharaan kesehatan berikut yang sering dilakukan pria seperti disarikan dari Today:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Padahal setiap orang sangat membutuhkan gerakan-gerakan yang tampaknya ringan ini, tak peduli berapapun usia Anda. Karena meski saat ini otot Anda sudah terbentuk dengan baik selama beberapa tahun, tak berarti tak ada perubahan yang terjadi seiring waktu. Jika Anda tak memperhatikan, perut six pack bisa menghilang sama sekali.
Sementara kepadatan tulang pria bisa mulai berkurang di usia 30 tahun. Menurunnya kepadatan tulang bisa berujung pada masalah patah tulang di kemudian hari menurut penelitian University of Utah.
Karena karier pria biasanya mulai menanjak di usia 30-an tahun, biasanya Anda mulai lebih sering bekerja di belakang meja, dan itu sangat tidak baik untuk kesehatan.
Banyak penelitian yang telah membuktikan bahwa terlalu lama duduk bisa meningkatkan risiko obesitas, sakit jantung dan kanker. ”Tak hanya itu terlalu lama duduk juga bisa mengurangi kelenturan tubuh, yang potensial berisiko kecacatan di kemudian hari,” kata ahli kesehatan keluarga Dr. Rick Henriksen dari University of Utah Health Care.
Sayangnya malah pria muda yang lebih mementingkan latihan ‘khas cowok’ seperti angkat beban. Memang latihan ini baik untuk pembentukan otot. Namun tak cukup membantu untuk kelenturan. “Banyak pria muda yang punya masalah punggung, otot dan rangka sebelum memasuki usia paruh baya karena mereka tidak mencampur latihan mereka dengan peregangan,” kata Henriksen
Hal ini bukannya meningkatkan kesehatan di penghujung usia 30-an tahun, tapi malah mungkin membuat Anda kehilangan kapasitas aerobik Anda. Singkatnya Anda akan kehilangan kekuatan Anda, kata Henriksen
Jika Anda tidak mencoba menggabungkan berbagai latihan mulai dari aerobik, kekuatan otot dan latihan kelenturan, mulailah sekarang.
Belum lagi meski ada berada dalam kondisi baik sekalipun saat ini, ingatlah bahwa mulai usia 30 tahun pria membakar 12 kalori lebih sedikit dalam sehari. Meski terlihat tidak banyak, berat badan bisa terus bertambah jika Anda tak mulai makan dengan bijak. Usia 30 tahun tak hanya berarti serangan stres mudah menyerang perempuan, tetapi juga pria. Saat karir menanjak, Anda dituntut untuk bekerja 40 jam dalam sepekan untuk bisa dikenali. Mungkin saat ini Anda sudah menikah, punya anak dan punya sedikit waktu untuk tidur.
Namun secara umum, biasanya perempuanlah yang sering mengeluhkan hal-hal tersebut. Bisa jadi itu adalah cara mereka untuk beradaptasi dengan stres. Sementara pria biasanya hanya diam menelan semua ketegangan ini.
“Pria sering menarik diri dan tidak membicarakan tentang masalah-masalahnya, karenanya ketika mereka stres malah jadi lebih buruk,” kata ahli penyakit dalam Dr. Steven Lamm, direktur di Tisch Center for Men Health di NYU Langone Medical Center. “Pria tidak mengenali kapan stres jadi terlalu berat untuk mereka. Ini akan memicu kelainan seperti depresi.”
Pria juga sering kali menunjukkan kondisi stres dengan perilaku kecanduan minum alkohol dan kemarahan, misalnya. Padahal keduanya bisa jadi awal masalah jantung, kanker, masalah tidur dan disfungsi ereksi. Pria juga punya angka kejadian bunuh diri yang lebih tinggi dari wanita.
Kabar baiknya adalah pria seperti juga perempuan punya senjata melawan stres yang mudah. Yakni olahraga, tidur berkualitas dan nutrisi yang baik. “Langkah pertama yang harus dilakukan pria adalah mengenali ketika stres mulai menyerang dan minta bantuan dokter,” kata Dr . Lamm. Penuaan, bahkan di usia sangat dini seperti 30-an — membawa banyak perubahan di tubuh. “Jadi tak ada salahnya sesekali memeriksakan diri ke dokter untuk mencari kemungkinan penyakit yang menurun dalam keluarga atau karena gaya hidup,” kata Henriksen.
Setidaknya inilah yang mesti Anda lakukan: periksa tekanan darah dan kadar kolesterol darah. “Banyak pria yang terlihat hebat dan merasa hebat, tapi ternyata kami menemukan mereka berisiko penyakit jantung dan diabetes, “ kata Henriksen, asisten profesor di University of Utah School of Medicine.
Belum lagi ternyata berdasarkan data American Cance Society, saat ini kasus kanker testikular lebih sering ditemukan pada mereka yang berusia 20 hingga 34 tahun. Meski penyakit ini tergolong jarang terjadi dan tak ada standar untuk screening kanker, namun dokter yakin dengan pemeriksaan rutin tanda awal kemunculan ini bisa dideteksi.