Pria dengan Kadar Sperma Rendah Berisiko Alami Kanker

Utami Widowati | CNN Indonesia
Rabu, 18 Nov 2015 23:02 WIB
Meski penelitian menyebut kadar sperma rendah membuat pria lebih berisiko terserang kanker, perubahan gaya hidup lebih sehat bisa memperbaiki kondisi itu.
Ilustrasi kesehatan pria. (Thinsktock/Wavebreakmedia Ltd)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pada pria memiliki lebih sedikit sperma, ternyata tak hanya berefek lebih sulit membuahi sel telur. Penelitian terbaru dikutip Telegraph menunjukkan bahwa pria yang spermanya lebih sedikit, cenderung lebih mudah terserang kanker.

Penelitian yang dilakukan oleh University of Utah, itu menganalisis hasil pemeriksaan terhadap 20.433 pria yang sebelumnya mengeluhkan masalah ketidaksuburan  dan dibandingkan dengan pria yang tak punya masalah dengan kesuburan.

Pasien pada sampel pertama ternyata tiga kali lebih berisiko mengalami kanker testikular dibanding pria yang subur.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Penelitian ini memberikan pandangan yang mendalam dan bisa membantu kita untuk memberi layanan pasien lebih baik dan terlebih lagi ditujukan pada masalah fisiologis yang berujung pada masalah ketidaksuburan atau kanker,” kata Dr. Robert Oates, direktur di Masyarakat Amerika untuk Pengobatan Reproduktif.

Ini adalah penelitian pertama yang menghubungkan antara kesuburan dan risiko kanker. Sebelumnya penelitian yang dipublikasikan tahun 2013 menemukan bahwa pria yang didiagnosa dengan azoospermik — atau kondisi ketidaksuburan akibat tidak adanya sperma saat ejakulasi — cenderung mengalami kanker yang biasanya menyerang pria subur pada usia 10 tahun lebih tua.

Peneliti dari Denmark pada tahun 2011, mengatakan bahwa kualitas cairan semen yang buruk menekan harapan hidup, meski mereka tak yakin apakah faktor bilologis atau sosial berperan di belakangnya.

Sebuah argumen menyebut  kualitas sperma yang rendah menunjukkan kadar testosteron yang rendah pula. Padalah testosteron penting sebagai hormon pertumbuhan otot, mendorong energi dan kesehatan jantung serta pembuluh darah, semua faktor pendukung yang penting dalam hidup.

Sebuah penelitian di London setidaknya satu dari enam pasangan di Inggris diperkirakan mengalami masalah pembuahan. Dan ketidaksuburan pada pria disimpulkan menjadi sebab lebih dari separuh kasus kanker testikular, mesti tentu saja penelitian lebih lanjut sangat dibutuhkan.

Meski banyak dari kasus tersebut adalah hasil dari masalah genetik, perubahan kecil pada gaya hidup seperti olahraga, berhenti merokok, mengurangi minum alkohol dan mengurangi terlalu banyak duduk bisa memberikan perubahan yang dramatis untuk kesehatan sperma. Selain bisa memperbaiki kesehatan secara keseluruhan. (utw/utw)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER