Penyakit Jantung Koroner Sudah Ada Sejak Empat Abad Lalu

Windratie | CNN Indonesia
Kamis, 03 Des 2015 23:31 WIB
Temuan para arkeolog ini menunjukkan bahwa manusia yang hidup ratusan tahun lalu telah mengalami penyakit aterosklerosis atau penyakit jantung koroner.
Ilustrasi jantung. (Getty images/ Eraxion)
Jakarta, CNN Indonesia -- Di reruntuhan biara abad pertengahan di Kota Rennes, Perancis, sekelompok arkeolog menemukan lima guci berbentuk jantung yang terbuat dari timah. Masing-masing guci berisi jantung manusia yang diawetkan dengan balsem.

Saat ini, kira-kira empat abad setelah terkubur, para peneliti menggunakan ilmu pengetahuan modern untuk mempelajari jantung-jantung tua tersebut. Terkuak bahwa tiga dari lima jantung memiliki tanda-tanda penyakit jantung yang umum di masa ini.

“Setiap jantung berbeda dan mengungkap banyak kejutan,” kata antropolog Rozenn Colleter dari Institut Nasional Perancis untuk Penelitian Arkeologi, seperti dilaporkan oleh Reuters.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Colleter, empat jantung tersebut diawetkan dengan sangat baik. “Sangat jarang dalam arkeologi meneliti bahan organik. Prospeknya sangat menarik,” ungkapnya.

Satu jantung ditemukan sehat, tanpa adanya bukti penyakit. Sementara, tiga jantung lain menunjukkan indikasi penyakit aterosklerosis dengan adanya plak di arteri koroner. Jantung kelima tidak diawetkan dengan baik.

“Hanya satu jantung milik seorang perempuan, dan jantung tersebut benar-benar terdegradasi, tidak memungkinkan untuk diteliti,” kata ahli radiologi Fatima-Zohra Mokrane dari Rumah Sakit Rangueil di Rumah Sakit Universitas Toulouse.

Salah satu jantung milik seorang bangsawan. Berdasarkan identifikasi prasasti guci, dia adalah Toussaint Perrien, Kesatria Brefeillac yang wafat pada 1649. Jantung sang bangsawan diangkat sementara jenazahnya disemayamkan bersama sang istri Louise de Quengo, Lady of Brefeillac, yang meninggal pada 1656.

Tubuh Lady of Brefeillac diawetkan dengan sangat baik saat ditemukan dalam peti mati di lokasi. Dia masih mengenakan jubah, gaun wol, topi, dan sepatu kulit dengan sol gabus.

Mokrane mengatakan, aspek penting dari penelitian ini adalah temuan yang menunjukkan bahwa manusia yang hidup ratusan tahun lalu telah mengalami aterosklerosis. Ini adalah penyakit di mana plak yang terdiri dari lemak, kolesterol, kalsium, dan zat lain menumpuk di dalam arteri.

Dari waktu ke waktu plak mengeras dan akhirnya mempersempit arteri. Aterosklerosis bisa memicu serangan jantung dan stroke.

Para peneliti membersihkan masing-masing jantung, mengangkat material yang dibalsem, dan memeriksanya dengan pencitraan MRI, CT scan, dan metode lain. Arkeologi menggali biara Jacobin di Kota Rennes sejak 2011 hingga 2013.

Biara tersebut dibangun pada 1369, dan menjadi tempat ziarah dan penguburan penting dari abad ke-15 hingga abad ke-17. Colleter mengatakan, sekitar 800 makam ditemukan di sana. Penelitian ini dipresentasikan pada pertemuan Radiology Society of North America di Chicago.

(win/utw)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER