Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang perempuan berusia 39 tahun akhirnya dapat merasakan nyeri untuk pertama kalinya setelah percobaan yang dilakukan untuk menyembuhkan orang-orang sakit kronis, kata para ilmuwan.
Perempuan yang tidak ingin diketahui namanya tersebut terlahir dengan kondisi yang membuatnya tidak bisa merasakan sakit. Namun, sebuah obat yang biasanya dipakai untuk mengobati kecanduan obat-obatan membuatnya sensitif terhadap laser panas.
Para ilmuwan mengatakan, perempuan itu cukup menikmati sensasi nyeri ringan ketika merasakan panas dari sinar laser. Hal yang wajar mengingat perempuan itu tidak mampu merasakan nyeri sejak bayi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilaporkan oleh
Independent, setiap tahun, sejumlah orang terlahir dengan mutasi genetik yang menghalangi 'saluran ion' dalam saraf-saraf perasa nyeri. Bayi-bayi yang lahir dengan saluran nyeri terhalang memerlukan perawatan khusus karena mereka memiliki kebiasaan mengunyah jari-jari, bibir, dan jari-jari kaki mereka sampai berdarah.
Balita juga mengalami peningkatan risiko merusak diri mereka sendiri saat menghantam atau menyentuh benda-benda panas dan tajam.
Perempuan tersebut diketahui mewarisi mutasi gen yang menghalangi saluran
ion Nav1.7. Saluran tersebut membawa natrium ion melintasi membran saraf dan memungkinkan transmisi sinyal rasa sakit ke otak.
Sementara itu, tikus laboratorium yang dimodifikasi secara genetik agar kekurangan
gen Nav1.7 juga tidak mampu merasakan sakit. Berdasarkan hal tersebut, para ilmuwan melakukan studi terhadap hewan percobaan dengan mutasi gen tersebut. Dalam prosesnya, studi ini diharapkan dapat menemukan cara baru untuk mengobati nyeri kronis.
Sebelumbya sejumlah obat telah diuji untuk memblokir saluran saraf
Nav1.7 dengan harapan cara tersebut dapat membunuh rasa sakit, tapi hasilnya sangat lemah. Kini, para ilmuwan telah menemukan cara mengatasi masalah tersebut.
John Wood dari University College London menemukan, baik tikus atau manusia dengan mutasi genetik tersebut memproduksi pembunuh rasa sakit alami, peptida opioid otak, yang lebih tinggi dari normal.
Untuk menguji, apakah zat tersebut penting untuk menghilangkan rasa nyeri, para peneliti memberikan obat naxalone untuk menghalangi opioid yang digunakan untuk mengobati kecanduan heroin. Setelah obat tersebut diberikan, para ilmuwan menemukan, tikus dan perempuan tersebut tiba-tiba mampu merasakan sakit kembali.
(win/les)