Demi Turis, Kuil Kuno Jepang Bangun Hotel Mewah

Windratie | CNN Indonesia
Selasa, 05 Jan 2016 17:54 WIB
Demi menawarkan kenyamanan kepada turis, sebuah kuil kuno di pedalaman Jepang bekerjasama dengan perusahaan properti guna membangun hotel mewah.
Kuil Eiheiji di Prefektur Fukui, Jepang
Jakarta, CNN Indonesia -- Di tengah belantara hutan, dekat pantai barat Jepang, berdiri sebuah kuil Buddha dari abad ke-13. Sejak dulu, kuil di Jepang memang sudah menjadi destinasi wisata budaya dan sejarah di Negeri sakura. Namun, berbeda dengan Kuil Eiheji. Guna menggaet lebih banyak kunjungan turis asing ke kuil kuno tersebut, pengelola kuil bekerjasama dengan perusahaan properti raksasa, untuk membangun hotel mewah. 

Salah satu hal yang membuat Kuil Eiheji istimewa adalah karena kuil tersebut pernah jadi destinasi Steve Jobs untuk menjadi biksu. 

Dengan melemahnya mata uang yen dan catatan rekor tertinggi pariwisata Jepang, pejabat setempat dan Mori Building Co, perusahaan di balik gedung-gedung megah di Tokyo, berencana mengembangkan lokasi wisata ini, termasuk membangun hotel mewah senilai US$11 juta atau sekitar Rp153 miliar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kuil Jepang sudah sejak lama menjadi sebuah bisnis. Namun, situs keagamaan di luar kota utama, seperti Kyoto, sangat lambat menargetkan turis mancanegara. Perdana Menteri Shinzo Abe menargetkan jumlah turis sebesar 20 juta jiwa pada 2020, saat Tokyo menjadi tuan rumah Olimpiade.

Dilaporkan oleh Reuters, daerah-daerah pedalaman Jepang di mana kuil-kuil kuno berdiri sudah sejak lama mengalami eksodus warga. Sekarang daerah tersebut dibanjiri para pengunjung dari China, Korea Selatan, dan Taiwan yang memperkuat perekonomian kota besar.

“Eiheiji adalah biara yang terisolasi dari belahan dunia lain,” kata Rev Shodo Kobayashi, wakil pengelola kuil. “Tapi kami tidak bisa berpisah dari masyarakat kami selamanya.  Kami perlu merespons kebutuhan pemerintah lokal untuk meningkatkan wisatawan.

Jumlah pengunjung ke kuil Eiheiji menurun, menjadi kurang dari setengah juta per tahun, atau dengan kata lain berkurang hampir dua pertiga dari puncak pengunjungnya pada akhir 1980-an.

Jalur kereta cepat yang menghubungkan Tokyo dengan lingkungan daerah terpencil seperti Kanazawa, ibarat menawarkan sebuah kehidupan. Dari Tokyo para turis dapat menikmati keindahan kota benteng yang berjarak 50 mil itu dalam waktu dua setengah jam saja.

Kuil di pedalaman akan menghabiskan biaya sekitar 1,3 miliar yen untuk membangun hotel dua tingkat yang menawarkan kenyamanan, termasuk alkohol, kepada sekitar 80 tamu di kota Eiheiji. Sementara, pejabat kota setempat di Fukui akan membangun kembali jalan menuju kuil dalam proyek rencananya diselesaikan pada 2020.

Selain Kuil Eiheji, di Kuil Chusonji, situs warisan dunia di timur laut prefektur Iwate, promosi gencar juga dilakukan untuk menarik wisatawan dari Taiwan dan Thailand. Kuil Chusonji berusia sekitar 1200 tahun.

(win/win)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER