Restoran baru berdiri Februari 2015 lalu dan terletak ‘menyempil' di
lower ground East Mall Grand Indonesia, sekitar Uniqlo. Memiliki konsep
homey dan
vintage, restoran ini nyaman untuk
meeting dan bercengkerama dengan kerabat.
Benedict memiliki konsep utama bar dan restoran yang tidak mengkhususkan diri pada olahan babi. Namun, menu pork yang tersedia, sanggup membuat jatuh cinta pada pandangan pertama.
Menu yang bisa diandalkan salah satunya adalah
pork belly bened. Menu ini berisi
patty goreng yang terbuat dari makaroni dan keju, kemudian disajikan dengan potongan pork belly panggang renyah, jamur
portobello, kuning telur rebus setengah matang dan disiram dengan saus
hollandaise yang dicampur dengan sejumlah sayuran. Sekilas mirip dengan hamburger, tapi tanpa tambahan roti penutupnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kejutan pertama saat menyantap pork belly bened terjadi saat tambahan kuning telur mulai ‘pecah’ di mulut. Kuning telur ini menimbulkan sensasi lembut yang berpadu serasi dengan roti dan pork belly yang sedikit renyah. Pork bellynya yang masih
juicy ini seolah melengkapi kenikmatan rasanya.
Bagi pecinta keju atau makaroni, patty yang disajikan mungkin dapat menjadi favorit. Namun, sebenarnya tanpa patty ini sudah cukup membuat perut kenyang.
Sebagai teman mencicipi pork, beberapa pilihan minuman dapat dipilih. Bila bosan dengan yang itu-itu saja, memilih minuman khas Benedict bisa jadi pilihan menarik seperti orange coffe soda.
Minuman ini terbuat dari campuran dari beberapa kopi seperti gayo dan toraja, kemudian diseduh dan dicampur dengan soda. Setelahnya, ditambah sedikit sari dan potongan jeruk sunkist. Rasa kopi yang kuat bercampur dengan segarnya aroma jeruk muncul di minuman ini.
Menu pork memang masih terbatas di Benedict. Meski begitu, masih ada menu lainnya yang bisa dinikmati dengan kisaran Rp60-150 ribu.