Jakarta, CNN Indonesia -- Mendengar kata Hermes, yang terbayang adalah brand mewah dengan harga selangit. Bagaimana tidak, brand tersebut identik dengan Kelly dan Birkin, dua tas tangan yang kerap dikenakan selebriti dan sosialita.
Tapi, untuk musim semi dan musim panas 2017 mendatang, mereka punya kejutan baru. Hermes merilis koleksi sandal jepit.
Tentu sandal jepit yang ditawarkan tidak semata-mata alas kaki biasa, melainkan mengusung elemen penting brand asal Prancis yang dulunya memproduki peralatan pacuan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sandal jepit berbahan kulit sapi dan domba, dengan warna-warna cerah musim panas itu, ditata apik di sebuah set yang menyerupai pantai, lengkap dengan hamparan pasir putih dan beberapa bangku kecil diatasnya.
"Saya mengambil elemen-elemen Hermes seperti kulit dan detail logam, serta menggunaan warna-warna menyolok untuk menciptakan suasana
summer yang menyenangkan,” ujar sang desainer, Pierre Hardy, kepada
CNNIndonesia.com, beberapa waktu lalu. Hermes International membeli saham minoritas di lini eponim Hardy, Juli silam.
Rumah mode yang terkenal dengan kreasi tas tangan berharga miliaran rupiah serta selendang berbahan sutera ini, memang sedang gencar merambah ke lini lain. Adanya presentasi lini alas kaki yang terpisah dari koleksi siap pakai itu, membuktikan bahwa ekspansi mereka benar-benar serius.
Di sisi lain, Hardy menunjukkan kepiawaiannya menggabungkan DNA brand berusia 179 tahun itu dengan gaya ‘tabrak lari’ yang memang jadi ciri khasnya. Hardy menampilkan sepatu balerina maupun espadrilles berbahan sutera yang dianyam, sepatu hak berbahan suede dengan warna oranye khas Hermes, serta sepatu platform warna-warni yang begitu
playful.
Kombinasi itu mencipta paduan
edgy antara gaya arsitektural-konstruktif yang bernuansa pop dengan ciri khas desain Hermes yang elegan dan tak lekang waktu.
Ia pun juga merambah
sportswear, dengan menciptakan sepatu olahraga
fashionable serta sepatu-sandal yang ringan.
Namun cerita Hermes kurang lengkap tanpa kehadiran aksesori andalan mereka, dan kali ini yang mendapatan perlakuan khusus adalah sebuah tas Kelly berbahan kanvas dengan motif grafis
cavalcadour, yakni simpul ikatan yang digunakan dalam pacuan kuda, dengan lining kulit berwarna hitam.
Jadi bukan hal aneh bila dengan jenaka Hardy sesumbar bahwa Hermes kini tak hanya ada di karpet merah, hotel dan restoran premium, melainkan meluas hingga pantai.
 Gaya playful desainer Pierre Hardy tergambar jelas dalam kreasi baru tas Kelly yang berdetail cavalcadour. (Dok. Fandi Stuerz for CNNIndonesia.com) |
(les)