Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah penelitian terbaru menunjukkan, diet rendah atau tanpa karbohidrat mampu memangkas bobot tubuh secara efektif. Namun pada saat yang sama, pola asupan ini ikut menurunkan sistem metabolisme tubuh.
Melansir
Daily Mail, Mayo Clinic menganalisis data para pelaku diet di beberapa negara bagian, mulai Januari 2005 hingga April 2016.
Mereka menemukan orang yang menerapkan diet rendah karbohidrat mampu menurunkan empat kilogram hanya dalam kurun enam bulan. Namun setelah itu, terjadi berbagai dampak yang tidak jauh berbeda dengan diet lain.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kesimpulan terbaik yang dapat ditarik adalah melakukan diet rendah karbohidrat dalam waktu yang singkat akan lebih aman bila berkaitan dengan penurunan berat badan," kara Heather Fields, dokter penyakit dalam di Mayo Clinic yang memimpin studi ini.
"Kami mendorong pasien untuk mengonsumsi makanan yang sesungguhnya dan menghindari makanan olahan, terutama daging olahan seperti
bacon, sosis,
hot dog, dan
ham saat mengikuti diet tertentu," kata Fields.
Melalui analisis data tersebut, Fields menemukan diet yang menerapkan pelarangan konsumsi karbohidrat secara ketat sering berujung pada asupan daging lebih tinggi.
Dalam banyak kasus, peningkatan konsumsi protein berbasis daging ini berdampak pada kematian yang semakin buruk dan peningkatan risiko kanker berupa naiknya tekanan darah, gula darah dan kolesterol.
Namun gejala ini tidak muncul pada orang yang hanya mengikuti pola diet daging atau karbohidrat selama enam bulan. Fields juga mengatakan temuan ini muncul dibarengi sebuah peringatan.
"Dokter harus ingat bahwa sumber literatur sangat terbatas, mengingat popularitas diet ini dan klaim manfaat kesehatannya di media massa," kata Fields.
"Kajian kami menemukan tidak ada masalah keamanan yang teridentifikasi dalam literasi saat ini, namun pasien yang mengikuti diet rendah karbohidrat harus diingatkan bahwa sangat sedikit bukti terkait keamanan dan kemanjuran jangka panjang," kata Fields.
Fields dan tim juga mencatat keterbatasan itu di penelitian sebelumnya dan belum bisa menarik kesimpulan lebih luas.
Dokter osteopathik keluarga, Tiffany Lowe-Payne, mengatakan bahwa tidak ada satu jenis diet yang pasti cocok untuk seluruh kondisi kesehatan. Beberapa faktor seperti genetika dan riwayat kesehatan harus menjadi bahan pertimbangan.
(vga/vga)