Sulawesi Utara dan Filipina Jajaki Kerja Sama Pariwisata

Endro Priherdityo | CNN Indonesia
Kamis, 19 Jan 2017 11:32 WIB
Presiden Duterte dan Presiden Jokowi sama-sama tak ingin hanya membangun pulau besar, namun juga pulau kecil yang juga memiliki potensi wisata besar.
Pemandangan Selat Lembeh di Sulawesi Utara. (CNN Indonesia/Lesthia Kertopati)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey menjajaki kerja sama di bidang kepariwisataan dan pertanian dengan Duta Besar Filipina untuk Indonesia Maria Lumen B Isleta.

Saat menerima kunjungan Maria Lumen di Manado pada Rabu (18/1), Olly Dondokambey mengungkapkan kalau kerja sama itu didasari anjuran dari Presiden Joko Widodo, yang mengatakan kalau Sulut merupakan pintu gerbang ekonomi di kawasan Pasifik.

"Pemerintah menyokong Sulut dengan menyiapkan perluasan Pelabuhan Bitung dan Bandara Sam Ratulangi,” kata Olly Dondokambey, seperti yang dikutip dari Antara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tahun ini ada dana sekitar Rp600 miliar untuk pengembangan insfrastruktur pelabuhan dan bandara," lanjutnya.

Pada pertemuan tersebut Indonesia dan Filipina juga membicarakan peluncuran kapal roll on-roll off (roro) dan penerbangan Manado-Cebu-Hong Kong pada bulan April mendatang.

Presiden Jokowi akan datang ke Manila untuk meresmikan peluncuran tersebut.

“Apa yang dilakukan Presiden (Filipina) Duterte sama dengan yang dilakukan Presiden Jokowi, yaitu tak hanya membangun Pulau Jawa, tapi juga pulau di luarnya,” ujar Maria Lumen.

"Kami optimistis pembangunan infrastruktur berjalan dengan baik di sini. Setelah itu kami akan meluncurkan penerbangan langsung dari Davao, agar wisatawan Indonesia dan Filipina bisa dengan mudah saling mengunjungi,” lanjutnya.

Sulut memang menyimpan potensi wisata yang beragam, sebagian besar berada di kawasan perairan, seperti Bunaken, Tomohon, Bitung, Lembeh, Siau, Sangir, dan Likupang, yang pemandangan bawah lautnya sudah dikenal oleh dunia. (ard)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER