Jakarta, CNN Indonesia -- Sebelum menjadi Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump dikenal sebagai pebisnis properti. Sampai saat ini, gedung-gedung mewah bikinannya tersebar di sejumlah kawasan di AS.
Tak sedikit orang yang sebal dengan tindak tanduk Trump. Rasa tidak suka itu pun menjalar ke wisatawan, terutama tamu hotel yang gedungnya berada di sekitar properti milik Trump.
Dilansir dari
Travel and Leisure serta NBC News pada Kamis (19/1), banyak tamu hotel yang meminta agar jendela kamarnya tidak berhadapan dengan bangunan milik Trump.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jumlah tamu yang meminta hal tersebut disebut meningkat sejak Trump mulai kampanye sampai memenangkan pemilihan.
“Kami sering mendapat permintaan khusus seperti itu,” kata salah satu karyawan Hotel Club Quarters di Chicago.
Di AS, ada 24 properti milik Trump yang tersebar di segala penjuru. Sebanyak 11 di antaranya berada di New York.
Di luar AS, properti milik Trump tersebar di Istanbul, Panama, Seoul, Toronto, Manila, Mumbai, Uruguay dan Vancouver.
Bagi calon tamu yang ingin menghindari “pemandangan menyebalkan” itu, sebaiknya mulai melakukan pemesanan kamar mulai dari sekarang.
Dikutip dari Forbes, secara keseluruhan, Trump memiliki 33 properti yang tersebar di seluruh dunia dengan total nilai sekitar US$562 juta (sekitar Rp7,5 triliun).
(ard)