Maskapai Arab Hibur Penumpang dengan Akses Internet Gratis
Ardita Mustafa | CNN Indonesia
Kamis, 30 Mar 2017 14:27 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Larangan membawa barang elektronik yang lebih besar dibandingkan telepon genggam dalam kabin penerbangan dari sejumlah bandara di Timur Tengah menuju Amerika Serikat (AS) membuat banyak maskapai penerbangan harus memutar otak, agar pelanggannya tetap nyaman selama berada dalam perjalanan.
Salah satunya maskapai Etihad, yang akhirnya memutuskan untuk memberikan akses internet tanpa kabel (Wi-Fi) dan tablet yang bisa digunakan selama berada dalam penerbangan.
Layanan “mewah” itu hanya bisa dinikmati oleh penumpang yang memegang tiket kelas utama dan kelas bisnis.
Dilansir dari Skift pada Kamis (30/3), layanan itu akan bisa dinikmati mulai Senin (3/4).
“Kami akan memberikan layanan ini secara cuma-cuma untuk penumpang kelas premium. Soket listrik dan USB juga tersedia di masing-masing bangku,” tulis pihak Etihad dalam keterangan resminya.
“Layanan ini diberikan agar pelanggan tetap setia dengan maskapai kami,” lanjut keterangan resmi tersebut.
Aturan yang disahkan oleh pemerintahan Presiden AS Donald Trump ini diterapkan bagi penumpang maskapai yang naik atau melalui 10 bandara di Timur Tengah dan Afrika Utara, yaitu; Kasablanka, Riyadh, Istanbul, Amman, Dubai, Jeddah, Kairo, Doha, Kota Kuwait, dan Abu Dhabi.
Tak hanya dari Timur Tengah dan Afrika Utara, penumpang dari negara lain yang hendak menuju AS juga kebingungan dan merasa was-was jika harus meninggalkan barang elektroniknya di bagasi pesawat.
Karena sejumlah bandara yang masuk dalam daftar merupakan bandara penghubung penerbangan jarak jauh yang menghubungkan banyak negara Asia dan Eropa, seperti bandara Istanbul, Dubai, Doha, dan Abu Dhabi.
Inggris pun mengikuti langkah AS, dengan menerapkan larangan yang sama di bandara Turki, Libanon, Yordania, Mesir, Tunisia dan Arab Saudi.
Sama seperti Etihad, maskapai penerbangan yang berbasis di Turki, Turkish Airlines, juga memberikan layanan Wi-Fi dan tablet untuk penumpang kelas premiumnya.
Layanan tersebut mulai bisa dinikmati pada Minggu (2/4).
(ard)
Salah satunya maskapai Etihad, yang akhirnya memutuskan untuk memberikan akses internet tanpa kabel (Wi-Fi) dan tablet yang bisa digunakan selama berada dalam penerbangan.
Layanan “mewah” itu hanya bisa dinikmati oleh penumpang yang memegang tiket kelas utama dan kelas bisnis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kami akan memberikan layanan ini secara cuma-cuma untuk penumpang kelas premium. Soket listrik dan USB juga tersedia di masing-masing bangku,” tulis pihak Etihad dalam keterangan resminya.
“Layanan ini diberikan agar pelanggan tetap setia dengan maskapai kami,” lanjut keterangan resmi tersebut.
Aturan yang disahkan oleh pemerintahan Presiden AS Donald Trump ini diterapkan bagi penumpang maskapai yang naik atau melalui 10 bandara di Timur Tengah dan Afrika Utara, yaitu; Kasablanka, Riyadh, Istanbul, Amman, Dubai, Jeddah, Kairo, Doha, Kota Kuwait, dan Abu Dhabi.
Tak hanya dari Timur Tengah dan Afrika Utara, penumpang dari negara lain yang hendak menuju AS juga kebingungan dan merasa was-was jika harus meninggalkan barang elektroniknya di bagasi pesawat.
Karena sejumlah bandara yang masuk dalam daftar merupakan bandara penghubung penerbangan jarak jauh yang menghubungkan banyak negara Asia dan Eropa, seperti bandara Istanbul, Dubai, Doha, dan Abu Dhabi.
Baca juga:Sebaran 'Saksi' Sejarah di Yordania |
Inggris pun mengikuti langkah AS, dengan menerapkan larangan yang sama di bandara Turki, Libanon, Yordania, Mesir, Tunisia dan Arab Saudi.
Sama seperti Etihad, maskapai penerbangan yang berbasis di Turki, Turkish Airlines, juga memberikan layanan Wi-Fi dan tablet untuk penumpang kelas premiumnya.
Layanan tersebut mulai bisa dinikmati pada Minggu (2/4).
(ard)
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
TERPOPULER