Maskapai Malaysia Dikritik Terkait Sesi 'Tanpa Busana'

Ardita Mustafa | CNN Indonesia
Rabu, 12 Apr 2017 12:18 WIB
Maskapai Malaysia dikritik karena kebijakan mereka mewawancarai calon pramugarinya. Mereka mengatakan kalau hal tersebut sudah lama dilakukan.
Ilustrasi. (BraunS/Thinkstock)
Jakarta, CNN Indonesia -- Maskapai penerbangan berbiaya murah asal Malaysia, Malindo Air, sempat mendapat sorotan terkait kebijakan mereka mengenai sesi wawancara dengan calon pramugarinya. Dilansir dari The Malay Online pada Rabu (5/4), disebutkan kalau calon pramugari mereka sampai harus melepas baju untuk memastikan mereka tak memiliki tato atau luka, yang bisa tersingkap saat mengenakan seragam.

Saat bertugas, pramugari Malindo Air diberikan dua seragam, yaitu blus putih berkerah tinggi dan kebaya dengan sarung.


“Itu bukan hal besar. Kami berhak melakukan hal tersebut. Saya rasa semua maskapai memiliki aturan yang sama,” kata Manajer Hubungan Masyarakat Malindo Air Raja Sa’adi Raja Amrin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Kami harus tahu, apakah mereka memiliki luka yang dapat tersingkap saat mengenakan baju seragam di kala bertugas,” lanjutnya.

Pernyataan tersebut langsung memunculkan gelombang kritik di Malaysia. Salah satu anggota parlemen, Siti Mariah, menyatakan kalau Malindo Air harus mengubah aturannya.

“Saya meminta maskapai itu meminta maaf kepada wanita Malaysia, terutama mereka yang bercita-cita menjadi pramugari,” ujar Siti.


Tak lama berselang, maskapai penerbangan yang juga berbasis di Malaysia, AirAsia, menyebarkan iklan lowongan pekerjaan sebagai pramugari yang mengocok perut.

“Kami tidak akan menyuruh Anda melepas baju,” tulis iklan AirAsia.

Sehari setelah itu, Malindo Air langsung memberikan klarifikasi terkait gonjang-ganjing sesi wawancara dengan calon pramugari mereka.

Dikutip dari Strait Times pada Kamis (6/4), mereka menyatakan kalau sesi wawancara dengan calon pramugari hanya dilakukan oleh karyawan wanita dalam ruangan tertutup.

“Karyawan wanita kami yang melakukannya. Calon pramugari juga akan ditanya terlebih dahulu sebelum melakukannya,” tulis Malindo Air.

“Proses itu telah dilakukan sejak empat tahun yang lalu. Saat ini kami memiliki 700 orang pramugari,” lanjut keterangan resmi tersebut.


Dalam beberapa tulisan mengenai tips keselamatan di pesawat, disebutkan kalau penumpang sebaiknya tak mengenakan pakaian dan alas kaki yang menyulitkan gerakan untuk menyelamatkan diri.

Jika mengenakan sepatu hak tinggi dan rok ketat memang mengganggu kenyamanan selama penerbangan, ada baiknya maskapai mulai berpikir untuk mengubah aturan terkait seragam para pramugarinya.

(ard)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER