Jakarta, CNN Indonesia -- Beberapa kata, ungkapan hingga kalimat bisa menjadi pertanda seseorang memiliki bakat untuk menjadi orang yang sukses atau tidak. Umumnya hal-hal negatif ini tidak akan diucapkan oleh orang sukses namun oleh orang yang pesimis.
Kesuksesan datang dari kebiasaan kecil, seperti bertutur kata. Tidak peduli seberapa tinggi gelar, kekayaan hingga bakat yang dimiliki seseorang, ada kualitas yang tidak dimiliki.
Dr. Travis Bradberry, salah satu penulis buku laris, Emotional Intelligence 2.0 dan pendiri Talent Smart, memaparkan kata-kata yang tidak akan diucapkan oleh orang sukses dalam hal pekerjaan. Hal ini terkait akan hal-hal negatif yang sudah menempel pada diri seseorang sejak lama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dimulai dari ucapan ini: "Dia Pemalas/Tidak Kompeten/Menyebalkan"
Dalam kerja tim, tabiat setiap pekerja yang negatif akan terlihat sendiri dari performa kerjanya tanpa harus ditunjuk secara langsung. Jika seseorang merasa tidak bisa bekerjasama dan mulai menunjukkan kekurangan masing-masing, hal tersebut tidak akan memperbaiki keadaan dan hanya memperburuknya.
Jika Anda tidak punya kekuatan untuk menolong ke arah yang lebih baik, atau jika berusaha menolong tapi tidak dihiraukan, itu adalah masalah ego mereka, jadi diamkan saja. Karena jika Anda juga tidak punya kuasa untuk memecat mereka setidaknya tidak perlu menunjuk-nunjuk untuk membuat diri terlihat lebih baik.
Yang bisa Anda lakukan adalah mengumpulkan fakta-fakta tertulis dari ketidakkompetensian mereka dalam aspek profesionalisme sebelum melaporkannya ke atasan yang lebih berhak. Anda tidak pernah tahu apakah mungkin diri Anda sendiri yang terlalu sensitif atau kurang baik dalam melakukan interaksi sosial.
Di masa serba digital dan perubahan dalam berbagai hal terjadi begitu cepat seperti sekarang ini, kalimat 'ini sudah biasa dilakukan' membuat seseorang akan terdengar malas dan selalu menolak untuk menuju perubahan yang lebih baik.
Atasan pun bisa langsung menilai bahwa seseorang hanya nyaman melakukan hal-hal yang biasa dilakukannya saja dan menutup mata untuk kemajuan baru. Jika pengembangan diri sendiri saja sudah langsung ditepis dengan alasan rutinitas, bagaimana ia bisa membawa perubahan positif untuk orang lain bahkan untuk perusahaan. Dua kata sepele namun muatan negatifnya sangat kuat. Dari segi psikologis, tidak bisa juga menandakan ketidakmauan. Terlebih jika belum dicoba, seseorang sudah langsung mengatakan tidak bisa dengan lantang.
Orang sukses akan selalu optimis dalam segala situasi. Ketimbang beralasan tidak bisa, ia akan memberikan pilihan solusi lain yang bisa dikerjakan, bukan langsung menolak mentah-mentah.
Jika seseorang merasa tidak memiliki keahlian atau kemampuan dalam sebuah pekerjaan, ia akan memberikan solusi permasalahan yang ia pikirkan terlebih dahulu. Pada dasarnya pula, orang yang sukses akan selalu terbuka untuk mempelajari hal baru. Tidak ada yang lebih buruk dalam menghadapi orang yang mangkir dalam kesalahan. Jika seseorang memiliki peran dalam kesalahan yang dilakukan tim, orang sukses akan secara detail menjelaskan kronologi permasalahan, menggunakan fakta-fakta yang ada dan membiarkan atasan atau klien yang memutuskan kesalahan dilakukan oleh siapa.
Momen dimana seseorang hanya suka menyalahkan orang lain akan menjadikannya musuh publik sekaligus membuat orang tidak nyaman bekerja dengannya. Hal terburuk adalah orang akan menghindari komunikasi atau bekerja dengan Anda dan langsung menyalahkan kesalahan lebih cepat kepada Anda. Selalu saja ada orang yang mendapat perlakuan yang tidak adil. Perlu diingat hidup itu sendiri tidak adil, ada yang dilahirkan ke keluarga kaya hingga miskin. Jadi jalanilah hidup dengan penuh kedewasaan.
Hal ini biasanya terjadi pada orang yang tidak naik gaji, atau naik pangkat sedangkan sudah lama bekerja. Ia kemudian merasa perusahaan tidak adil padanya tanpa bercermin dahulu bahwa sesungguhnya masalah datang dari dirinya sendiri karena tidak memberikan hasil pekerjaan yang terbaik. Dalam dunia karier, seseorang akan diberikan deskripsi pekerjaan masing-masing. Dan bila ada yang tidak berhubungan dengannya, ia langsung mentah-mentah menolak dan bahkan emosi lantaran harus mengerjakan pekerjaan yang menurutnya milik orang lain.
Hal ini sebenarnya kurang baik karena memberi kesan seseorang hanya akan mengerjakan apa yang dirinya perlu kerjakan saja sesuai dengan gaji yang diberikan. Hal terburuk adalah ketika atasan mencoba untuk memberikan promosi dengan memberikan pekerjaan lebih namun langsung ditolak. Sebuah tanda bahwa dirinya hanya nyaman berjalan di tempat dan tidak memiliki kompetensi untuk melakukan hal yang lebih besar. Mendengarnya saja sudah menyiratkan makna ketidakpastian. Jawablah bisa atau tidak, bukan akan saya usahakan tanpa kejelasan pekerjaan itu akan dikerjakan atau tidak.
Kalimat ini mencerminkan orang yang tidak percaya diri, ragu-ragu serta tidak pasti yang mana akan menjerumuskan banyak pihak atau tim lain menuju kemunduran. Dalam diskusi pekerjaan, jika memang tidak pasti akan ide yang dilontarkan maka luangkan waktu sebentar untuk mencari tahu lebih banyak dan hindari asal bunyi. Orang yang selalu memprotes ide orang lain sebagai ide yang buruk, sedangkan dirinya sendiri tidak tahu apa yang bisa ia lakukan sama saja dengan omong kosong terbesar.
Hindari memposisikan diri sendiri sebagai orang yang selalu mematahkan ide yang ada tanpa memberikan solusi. Jika memang tidak bisa mengeluarkan ucapan yang positif atau membangun, lebih baik diam dan mulailah melakukan riset akan apa saja hal yang bisa dikontribusikan. Hal terakhir yang ingin orang dengar adalah seseorang yang benci akan pekerjaannya namun tetap berada di dalamnya hanya untuk menerima gaji. Jika memang begitu bencinya sebuah pekerjaan, segerq lakukan sesuatu yang konkrit seperti mulai mencari pekerjaan lain, diterima di tempat lain lalu mengundurkan diri.
Omongan benci pekerjaan seperti ini mencerminkan hal negatif yang bisa membawa pengaruh buruk kepada timnya maupun orang lain. Di masa seperti sekarang ini dimana banyak orang yang menganggur butuh pekerjaan, akan selalu ada orang baru yang siap menggantikan orang pesimis yang membenci pekerjaannya.