Jakarta, CNN Indonesia -- Amerika Serikat (AS) mencabut larangan bagi penumpang pesawat untuk membawa laptop ke atas kabin, khusus untuk penerbangan dari Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Larangan untuk membawa laptop dan perangkat elektronik berukuran besar lain sebelumnya diterapkan pemerintahan Donald Trump untuk penerbangan ke AS dari sembilan bandara yang ada di negara-negara muslim.
Dikutip dari
Telegraph, keputusan tersebut diambil pemerintah AS usai maskapai Etihad memasang sistem pengamanan tambahan di bandara. Seperti diketahui, Etihad merupakan satu-satunya maskapai yang terbang langsung dari negara tersebut menuju AS, dengan 45 jadwal penerbangan per pekan.
Etihad dilaporkan menyanggupi permintaan Trump untuk menjalankan prosedur pemeriksaan ketat atas seluruh penumpangnya di bandara internasional Abu Dhabi sebelum terbang ke AS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sistem pengamanan super ketat milik Etihad menurut Telegraph sudah diperiksa oleh badan administrasi keamanan transportasi (US Transportation Security Administration) sebelum larangan membawa laptop dicabut.
"Upaya Etihad menerapkan sistem pengamanan ekstra menjadi contoh yang harus ditiru oleh maskapai domestik dan internasional lainnya," kata Juru Bicara Departemen Keamanan Dalam Negeri AS David Lapan, dikutip Rabu (5/7).
Lapan menegaskan Pemerintah AS masih menerapkan larangan laptop dibawa ke atas kabin pesawat untuk maskapai-maskapai Timur Tengah lain seperti Emirates dan Qatar Airlines, maupun maskapai internasional lain yang terbang dari Mesir, Maroko, Yordania, Arab Saudi, Kuwait, Qatar, dan Turki.