Jakarta, CNN Indonesia -- Departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat (U.S. Homeland Security) telah mengumumkan rencana memperluas larangan penumpang membawa laptop ke kabin pesawat untuk seluruh penerbangan internasional.
Nantinya pelancong dari dan menuju negara Donald Trump harus rela laptop yang dibawanya disimpan terpisah di bagasi setelah dilakukan pemeriksaan oleh petugas bandara.
Bukan hanya laptop, Sekretaris Departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat (AS) John Kelly juga menyatakan hanya akan mengizinkan alat elektronik seukuran telepon seluler untuk bisa dibawa masuk ke kabin pesawat. Sehingga, bagi wisatawan atau pebisnis yang terbang ke AS membawa tablet atau kamera berukuran besar juga dipaksa menyimpannya di bagasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rencana aturan ini tentu saja membuat para pelancong yang datang ke AS untuk keperluan bisnis was-was. Karena dihantui risiko data-data dalam laptop yang berisi rahasia perusahaan dicuri.
"Sebagai penumpang, maupun sebagai ahli komputer, saya merasa tidak nyaman laptop di tas saya diperiksa," kata Stephen Cobb, seorang ahli teknologi informasi, dikutip dari
Travel and Leisure, Selasa (6/6).
Cobb berbagi sejumlah tips yang bisa dilakukan untuk memastikan prosedur pemeriksaan dan penyimpanan laptop di bagasi tidak merugikan pemiliknya:
1. Bungkus laptop dengan pelindung tambahanPetugas kargo di bandara tidak akan menghilangkan kebiasaan melempar dan menangkap barang milik penumpang untuk mempermudah dan mempercepat pekerjaan mereka memasukkannya ke dalam pesawat.
Untuk mencegah laptop dan perangkat elektronik yang wajib disimpan di bagasi tersebut rusak, pelancong disarankan membungkusnya dengan bubble wrap sebelum memasukkannya ke tas khusus laptop. Pastikan tas tersebut cukup padat untuk mencegah laptop cs terguncang di dalam tas.
2. Gunakan hard disk drive eksternalSebelum berangkat menuju bandara dan membungkus laptop secara aman, sebaiknya backup seluruh data penting ke
hard disk drive (HDD) eksternal. Dengan begitu, pelancong tidak perlu khawatir laptopnya rusak selama berada di bagasi yang membuatnya kehilangan data yang dibutuhkan.
3. Enkripsi dataSebagian besar sistem operasi Windows dan Mac memiliki fitur enkripsi seluruh data yang bisa diaktifkan pemiliknya melalui
setting di laptop mereka.
Pelancong yang ingin mendapat perlindungan ekstra atas data-data di laptopnya bisa mengunduh perangkat lunak enkripsi tambahan dan mengamankan data miliknya.
4. Pengaman berlapisUntuk mencegah pencurian data terjadi selama laptop berada jauh dari pengawasan, pelancong disarankan menciptakan
password yang tidak mudah ditebak. Selain itu tambahkan pengamanan berlapis, seperti
password biometric dengan menggunakan sidik jari di perangkat elektronik tersebut.
5. Hapus dokumen yang tidak digunakanSelama bepergian ke AS, pastikan hanya menyimpan data yang dibutuhkan di dalam laptop yang dibawa.
6. Log out dari media sosialKebiasaan buruk pengguna
netizen adalah tidak
log out dari media sosial yang mereka gunakan di laptop pribadi miliknya. Bukan hanya itu, terkadang laman belanja seperti Ebay dan Amazon pun terus terkoneksi ketika laptop dihidupkan.
Jika tidak melakukan
log out, siap-siap saja ada orang tidak bertanggung jawab yang berbelanja
online dengan menggunakan kartu kredit Anda.