
Kim Jong Un dan Mao Suit, Baju Kekuasaan yang Tak Terpisahkan
Christina Andhika Setyanti, CNN Indonesia | Selasa, 12/06/2018 10:51 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Dengan rambut 'berdiri,' wajah datar, kulit putih, berkacamata, Kim Jong Un berdiri berdampingan dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat pertemuan bersejarah Kim-Trump di Singapura, Selasa (12/6).
Tak ada yang istimewa dari penampilan pemimpin Korea Utara itu. Dia hanya memakai pakaian yang biasa dipakainya, long black jacket hitam bermotif garis dengan warna abu-abu dan hijau army. Di jaket safarinya terdapat kancing besar di bagian depan, kerah kaku yang dikancingkan sampai atas, dua buah kantung besar di depan, dan juga celana panjang yang senada.
Gaya busana Kim Jong Un ini terlihat jadul dan 'ketinggalan zaman.' Namun sebenarnya busana Kim ini disebut sebagai Mao Suit, sebuah busana tradisional yang dibuat oleh bapak China modern Sun Yat Sen.
Mengutip Racked, busana mao suit ini dibuat pada awal 1900-an. Mao Zedong mempopulerkannya ketika dia pertama kali naik ke tampuk kekuasaan komunisme China pada 1949. Hal ini menyebabkan busana ini dihubungkan dengan komunisme.
Selama masa revolusi kebudayaan, mao suit adalah satu-satunya busana yang bisa diterima. Hanya saja, setiap 'kasta' mao suit tergantung pada tingkat penghasilan seseorang. Semakin tinggi penghasilannya, bahan pembuat mao suitnya semakin bagus. Kain pembuat mao suit ini mulai dari poliester sampai wol yang gatal.
Mao suit ini bukannya busana umum untuk orang biasa atau bahkan untuk orang Korea Utara. Sekarang ini busana tersebut hanya dipakai oleh para pemimpin.
Warna dalam palet yang terbatas pada mao suit (biasanya abu-abu, abu-abu terang, hijau army, atau hitam) menggambarkan keterkaitan antara si pengguna dengan militer. Hal ini juga menggambarkan kekuatan dan kekuasaan sang pemimpin.
Kim Jong Un bukan satu-satunya pemimpin komunis yang memakai mao suit. Dalam beberapa kesempatan formal Presiden China Xi Jinping juga memakainya.
Dalam sejarah, beberapa pemimpin komunis juga pernah memakai mao suit termasuk Josef Stalin.
Lambang kekuasaan Kim Jong Un
"Busana berwarna hitam ini merupakan referensi langsung dan tanda warisan dari kakek Kim Jong Un. Ini sebagai cara untuk mengesahkan aturan-aturan dan kuasanya," ungkap Suk Young Sim, profesor budaya Korea di UCLA.
Seperti diketahui, jalan Kim menuju kekuasaan tidaklah mudah. Kematian ayahnya yang mendadak, dua saudara lelaki yang punya opini publik membuatnya harus 'naik tahta.'
"Sebagai pendatang baru di tahta Korea Utara, Kim Jong Un harus membangun imej sebagai sebagai pemimpin yang sah. Dan cara terbaik untuk melakukan hal tersebut adalah dengan menghubungkan imejnya langsung ke kakeknya."
Hanya saja, kini mao suit yang dipakai Kim Jong Un menjadi sebuah identitas dan gaya ikoniknya. Kim Jong Un dan mao suit tak bisa dipisahkan lagi.
Imej Kim menjadi sebuah citra nasional.
"Dia ingin tetap dengan identitas khas Korea Utara di mata dunia, dan di mata penduduk Korea Utara," kata Suk Young Kim.
Baginya penting untuk menciptakan tampilan berbeda dan terlihat tak 'terkontaminasi' dengan gaya busana kebarat-baratan dengan jas dan dasi.
"Dengan itu, dia menjelaskan bahwa Korea Utara memiliki identitas khasnya sendiri. Bahwa Korea UItara tak akan menyerap pengaruh luar besar-besaran." (chs/chs)
Tak ada yang istimewa dari penampilan pemimpin Korea Utara itu. Dia hanya memakai pakaian yang biasa dipakainya, long black jacket hitam bermotif garis dengan warna abu-abu dan hijau army. Di jaket safarinya terdapat kancing besar di bagian depan, kerah kaku yang dikancingkan sampai atas, dua buah kantung besar di depan, dan juga celana panjang yang senada.
Gaya busana Kim Jong Un ini terlihat jadul dan 'ketinggalan zaman.' Namun sebenarnya busana Kim ini disebut sebagai Mao Suit, sebuah busana tradisional yang dibuat oleh bapak China modern Sun Yat Sen.
Mengutip Racked, busana mao suit ini dibuat pada awal 1900-an. Mao Zedong mempopulerkannya ketika dia pertama kali naik ke tampuk kekuasaan komunisme China pada 1949. Hal ini menyebabkan busana ini dihubungkan dengan komunisme.
Selama masa revolusi kebudayaan, mao suit adalah satu-satunya busana yang bisa diterima. Hanya saja, setiap 'kasta' mao suit tergantung pada tingkat penghasilan seseorang. Semakin tinggi penghasilannya, bahan pembuat mao suitnya semakin bagus. Kain pembuat mao suit ini mulai dari poliester sampai wol yang gatal.
Mao suit ini bukannya busana umum untuk orang biasa atau bahkan untuk orang Korea Utara. Sekarang ini busana tersebut hanya dipakai oleh para pemimpin.
Warna dalam palet yang terbatas pada mao suit (biasanya abu-abu, abu-abu terang, hijau army, atau hitam) menggambarkan keterkaitan antara si pengguna dengan militer. Hal ini juga menggambarkan kekuatan dan kekuasaan sang pemimpin.
Kim Jong Un bukan satu-satunya pemimpin komunis yang memakai mao suit. Dalam beberapa kesempatan formal Presiden China Xi Jinping juga memakainya.
Dalam sejarah, beberapa pemimpin komunis juga pernah memakai mao suit termasuk Josef Stalin.
![]() Kim Jong Un memakai mao suit saat ke Singapura |
"Busana berwarna hitam ini merupakan referensi langsung dan tanda warisan dari kakek Kim Jong Un. Ini sebagai cara untuk mengesahkan aturan-aturan dan kuasanya," ungkap Suk Young Sim, profesor budaya Korea di UCLA.
Seperti diketahui, jalan Kim menuju kekuasaan tidaklah mudah. Kematian ayahnya yang mendadak, dua saudara lelaki yang punya opini publik membuatnya harus 'naik tahta.'
"Sebagai pendatang baru di tahta Korea Utara, Kim Jong Un harus membangun imej sebagai sebagai pemimpin yang sah. Dan cara terbaik untuk melakukan hal tersebut adalah dengan menghubungkan imejnya langsung ke kakeknya."
Hanya saja, kini mao suit yang dipakai Kim Jong Un menjadi sebuah identitas dan gaya ikoniknya. Kim Jong Un dan mao suit tak bisa dipisahkan lagi.
Imej Kim menjadi sebuah citra nasional.
"Dia ingin tetap dengan identitas khas Korea Utara di mata dunia, dan di mata penduduk Korea Utara," kata Suk Young Kim.
Baginya penting untuk menciptakan tampilan berbeda dan terlihat tak 'terkontaminasi' dengan gaya busana kebarat-baratan dengan jas dan dasi.
"Dengan itu, dia menjelaskan bahwa Korea Utara memiliki identitas khasnya sendiri. Bahwa Korea UItara tak akan menyerap pengaruh luar besar-besaran." (chs/chs)
ARTIKEL TERKAIT

Bodyguard Pelari Kim Jong Un Kembali Beraksi di Singapura
Gaya Hidup 1 tahun yang lalu
Kate Spade Meninggal, Desain Tas Terakhirnya Ludes Terjual
Gaya Hidup 1 tahun yang lalu
Koleksi 'Barbie' Cantik Monica Ivena Pukau Runway Shanghai
Gaya Hidup 1 tahun yang lalu
Andy Spade 'Bantah' Isu Kate Spade Tak Mau Obati Depresinya
Gaya Hidup 1 tahun yang lalu
Kate Spade, Dugaan Bunuh Diri, dan Sisi Gelap Dunia Fesyen
Gaya Hidup 1 tahun yang lalu
'Warisan' Kate Spade yang Mengubah Warna Dunia Fesyen
Gaya Hidup 1 tahun yang lalu
BACA JUGA

Trump dan Kim Jong-un Kembali Saling Sindir
Internasional • 06 December 2019 11:03
AS Pesan 9 Kapal Selam Nuklir hingga 'Kado Natal' Kim Jong-un
Internasional • 06 December 2019 06:55
Kim Jong-un Peringatkan AS Bakal Kirim 'Kado Natal'
Internasional • 05 December 2019 12:02
VIDEO: Makna di Balik Foto Berkuda Kim Jong-un
Internasional • 05 December 2019 08:45
TERPOPULER

7 Hal yang Berubah dalam Hubungan Usai Miliki Anak
Gaya Hidup • 2 jam yang lalu
Jadwal dan Daftar Mal Midnight Sale Desember 2019
Gaya Hidup 13 jam yang lalu
INFOGRAFIS: Perkiraan Harga Tiket Pesawat Trip Valentine 2020
Gaya Hidup 12 jam yang lalu