Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pariwisata Arief Yahya langsung aktivasi Tim Crisis Center Kemenpar untuk memantau perkembangan terkini bencana gempa bumi berkekuatan 7 skala richtar di Lombok, Nusa Tenggara Barat, pada Minggu (5/8) malam.
Tim ini akan memantau 3A yakni Akses, Amenitas dan Atraksi yang terkait langsung dengan wisatawan mancanegara dan wisatawan domestik di Lombok dan Bali.
Crisis Center yang dimaksud adalah Manajemen Krisis Kepariwisataan yang dipimpin oleh Guntur Sakti.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejauh ini untuk masalah akses, hingga pukul 21.50 WIB dilaporkan bahwa situasi bandara Lombok International Airport (LIA) dalam kondisi normal dan tetap beroperasi. Begitu pun di Bali Ngurah Rai International Airport, beroperasi dengan aman dan normal.
"Alhamdulillah, semoga semua aman dan terkendali," kata Arief Yahya di Jakarta, lewat keterangan yang diterima
CNNIndonesia.com.
Atas kejadian bencana alam gempa bumi NTB ini Arief Yahya langsung membuka semua akses informasi terkait Lombok dan Bali.
"Pertama, kami turun prihatin dan berduka yang mendalam atas musibah bencana alam, gempa bumi susulan di NTB dan Bali," ucap Menpar Arief Yahya, malam ini.
Kedua, Menpar Arief mengajak seluruh masyarakat Indonesia membantu berdoa, agar situasi dan kondisi di lapangan, baik di Lombok maupun Bali benar-benar normal kembali, dan aman terkendali.
Menpar Arief Yahya juga berjanji akan terus memberikan informasi terkini tentang segala situasi yang terjadi terkait 3A di destinasi Lombok dan Bali.
Lebih lanjut, Menpar Arief Yahya meminta agar masyarakat tetap tenang. Dia pun berterima kasih kepada pihak yang langsung aktif membantu menyebarluaskan informasi terkini di media sosial.
"Mudah-mudahan, itu semua akan membuat situasi semakin terang. Tidak banyak hoaks, tidak menciptakan kepanikan, dan semua bisa melewati situasi ini dengan baik," ujar Arief Yahya.
Gempa 7 SR di Lombok, Nusa Tenggara Barat menjadi gempa besar kedua yang terjadi dalam kurun kurang dari dua pekan. Gempa tersebut sempat menciptakan kepanikan warga setelah BMKG mengumumkan peringatan dini tsunami. Namun, tak lama setelah itu BMKG mencabut peringatan tersebut.
(wis)