Jakarta, CNN Indonesia -- Semilir angin malam di Rancabentang, Bandung, membuat suasana makan malam di bawah sinar bulan setengah lingkaran itu kian romantis.
Malam itu saya menikmati santapan dari Porto Bistreau di Nara Park dengan konsep
wine dinner yang bertajuk "An Enchanted Culinary Adventure" atau pengalaman
kuliner yang memikat. Sebanyak lima menu bergaya Prancis disajikan dengan
minuman anggur khas Portugis.
Ruby Port Cocktail, minuman campuran lemon dan anggur merah itu menyambut kedatangan saya di Nara. Kesegaran dari koktail yang ringan ini pas untuk mencuci mulut dan menjadi pembuka menu-menu lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di bawah lantunan
live music, datang piring berisi Fumo Salmone de Porto berdampingan dengan Uovo di Quaglia Parmigiano. Hidangan kategori
amuse-buche ini merupakan makanan kecil untuk membangkitkan selera.
 Baileys Chocolate de Porto menu makanan dari Porto Bistreau Wine Dinner. (CNN Indonesia/Puput Tripeni Juniman) |
Salmon Norwegia itu diracik dengan krim asam dan
topping telur ikan hitam. Kelembutan salmon asap itu begitu terasa lantaran masih segar. Di sampingnya, terdapat telur puyuh mata sapi mini yang diletakkan di atas kerupuk dari jagung. Kerupuk itu terasa garing lantaran angin malam yang sepoi-sepoi.
Piring kedua datang lebih menggoda dengan perpaduan Insalata Rossa dan Dutch Cheddar Soupa bersama tuangan Joya White Wine.
Insalata Rossa merupakan salad tuna dan daun
dill dengan mayones yang disajikan di dalam buah semangka. Bagi yang tak biasa, mungkin sajian ini akan terasa aneh. Sedangkan Dutch Ceddar Soupa merupakan sup kentang yang tampak padat tapi lumer saat dipotong dan gurih di mulut.
Joya White Wine semakin melengkapi rasa hidangan itu. Anggur putih ini terbuat dari campuran anggur lokal Portugal yakni Arinto, Sauvignon Blanc, dan Roupeiro. Aroma
citrus langsung tercium dengan rasa manis yang segar dan tingkat alkohol yang rendah.
Masuk ke hidangan pembuka disajikan Le Bourge Puff Mozarello. Roti isian daging dan saus
mozarella berbentuk seperti pastel ini dipadukan dengan krim stroberi yang kental. Gurih dan manis berpadu membentuk rasa yang unik di rongga mulut.
Di meja sudah tertuang
wine Colossal Reserva.
Wine ini memiliki karakter yang lengkap dengan rasa buah dan tanin yang lembut. Saat disesap,
wine seolah memberikan sensasi terbakar dan rasa pahit di dalam mulut.
Tak lama, hadir si menu utama, Tuscana Bistecca. Lima potong daging
tenderloin yang dimasak
medium well dengan saus
barbeque menggugah selera. Daging lembut menyatu dengan saus yang tajam.
Untuk menghilangkan rasa daging yang kuat, disajikan anggur merah Cigarra Gran Passo. Campuran Touriga Nacional dan dua anggur internasional yakni Syrah dan Cabernet Saugvignon membuat
wine ini memiliki rasa sepat yang kuat dan sedikit manis.
Sebagai penutup malam nan romantis itu, terhidang Baileys Chocolate de Porto. Pencuci mulut paduan cokelat hitam Italia dan es krim vanila di atas mangkuk roti dihidangkan dengan Parcelas Port Wine dengan alkohol tinggi, pas untuk menutup malam.
Dua paduan makanan dan
wine penutup ini boleh dibilang yang paling serasi di malam itu.
(ptj/asr)