Jakarta, CNN Indonesia -- Anggapan tentang elastisitas
vagina kerap menghantui benak wanita, hal inilah yang menyebabkan mereka ingin melakukan apapun agar vagina tetap kencang sehingga performa di ranjang bisa maksimal.
Mengutip
Healthline, sebenarnya tak ada istilah vagina kendor. Istilah ini lebih sering digunakan untuk memperolok wanita dan kehidupan seks mereka. Vagina kendor lebih mengarah pada aktivitas seksual dengan lebih dari satu pria.
Hal ini pun diperparah dengan pria yang kerap berkomentar bahwa ia puas karena vagina pasangannya yang kencang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Padahal vagina kencang bukan hal yang baik. Karena ketika vagina kencang dan timbul rasa tak nyaman saat penetrasi, artinya ada masalah.
Secara alami, vagina akan lebih rileks, terlubrikasi sempurna dan lentur ketika benar-benar terangsang dan siap menerima penetrasi.
Akan tetapi jika kondisi vagina sebaliknya, maka penetrasi akan begitu menyakitkan. Vagina yang sangat kencang jadi salah satu gejala vaginismus.
Menurut data yang dirilis oleh University of California, satu dari 500 wanita mengalami vaginismus
Vagina terus berubahVagina didesain elastis sehingga ia bisa kembali ke bentuk semula. Namun ada dua hal yang membuat vagina mengalami perubahan yakni usia dan proses melahirkan normal.
Tak bisa dipungkiri pertambahan usia membawa perubahan pada banyak hal termasuk elastisitas vagina. Perubahan elastisitas mulai terasa pada usia 40 tahun. Kadar hormon estrogen mulai menurun kemudian dimulai masa menopause.
Jika masa menopause sudah penuh, jaringan vagina akan semakin tipis, kering, lubrikasi sedikit, dan tidak begitu lentur.
Proses kelahiran normal membuat otot vagina akan melebar. Setelah proses kelahiran, wajar jika merasa vagina lebih kendor. Vagina akan kembali ke bentuk semula meski tak sepenuhnya kembali ke bentuk awal.
Agar otot vagina kencangAda langkah-langkah yang bisa ditempuh untuk menjaga otot vagina tetap kencang yakni olahraga, orgasme, dan mengonsumsi makanan bernutrisi.
Olahraga sederhana yang bisa dicoba ialah
squat, karena otot pusat yang kuat akan menguatkan otot dasar panggul.
Menurut ahli
fitness pra melahirkan, Nicole Brodie, hal ini terbukti efektif.
"Squat adalah komponen yang ampuh dalam olahraga yang bekerja tak hanya untuk glutes tetapi juga untuk core atau pusat. Dan jika Anda mengikutsertakan dasar panggul dalam gerakan, mereka bisa setipe dengan kegel," kata Brodie seperti yang dikutip dari
Bustle (29/1).
Sedangkan makanan pun turut mempengaruhi kesehatan otot vagina. The Asian Parent melansir, agar vagina bebas dari infeksi bakteri berbahaya maka wanita perlu minum teh hijau. Kandungan catechins bisa masuk hingga saluran kencing dan mengurangi bakteri berbahaya.
Selain itu, tambahkan menu-menu mengandung probiotik seperti yogurt, kimchi, miso, atau tempe untuk menjaga keseimbangan bakteri alami vagina.
Di sisi lain, orgasme ternyata juga mampu menguatkan otot vagina. Dikutip dari Medium, semakin lama orgasme maka akan semakin baik untuk otot vagina. Otot dasar panggul akan berkontraksi dan mengencangkan otot vagina.
(els/agr)