Jakarta, CNN Indonesia -- Tak ada yang mudah dalam membangun bisnis jika tidak dibarengi dengan kesabaran dan ketekunan. Tak jarang belum genap setahun, usaha sudah tinggal cerita. Jika Jenny hanya mengandalkan
passion-nya, mungkin bisnis roti Manna Healthy Bakery-nya akan bernasib sama.
Jenny mengaku tidak memiliki latar belakang berbisnis. Awal mula dirinya terjun juga sangat tidak mulus. Jenny mengisahkan, setelah menikah dirinya langsung menjadi ibu rumah tangga.
Namun, ia ingin tetap produktif dengan mencoba melamar pekerjaan, tapi masih kurang beruntung. Jenny juga sempat berbisnis baju dan buah-buahan secara online, tapi sayangnya juga tidak berjalan mulus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jenny mencari cara agar tetap produktif sebagai ibu rumah tangga, akhirnya ia memutuskan membuat roti dan kue. Jenny yang gemar berolahraga, lantas membawa makanan buatannya ke gym tempat ia biasa berolahraga.
"Awalnya cuma bagi-bagi. Ternyata bakery-nya banyak yang suka. Beberapa waktu kemudian, teman-teman saya mulai mesen, dan suka memaksa untuk di buatkan. Bahkan ada yang bilang ngidam banget. Akhirnya iseng-iseng deh dibikinin. Dari sana saya buat lagi. Bakery dan cake yang saya buat, saya upload di Instagram. Eh, responsnya banyak banget. Saya sampai nggak tidur tiga hari," ujarnya sambil tertawa, Rabu (8/1).
Roti dan kue buatan Jenny berbeda dari produk serupa. Mengusung konsep healthy bakery, roti Jenny berkualitas premium dan mementingkan unsur kesehatan. Bahan adonannya rendah gula dan tidak menggunakan pengawet. Apalagi orang-orang sekarang sudah mulai melek dengan kesehatan sendiri.
Melihat ada peluang, Jenny fokus memproduksi roti untuk dijual sejak akhir 2018. Namun, di lima bulan awal berbisnis, Jenny mengaku hampir menyerah karena banyak sekali dinamika dan kendala teknis yang terjadi.
Salah satu yang dihadapi adalah masalah pengiriman. Dulu Jenny sempat memiliki kurir pribadi. Namun karena banyak pesanan dan tidak hanya ke satu tujuan, menurunkan kecepatan pengiriman rotinya.
"Karena kejadian itu, kami memutuskan menggunakan GrabExpress untuk menjaga kepuasan pelanggan. Sejauh ini, bakery yang dikirim aman. Cepat juga nyampenya," tuturnya.
Fitur favorit Jenny adalah Multidestinasi yang memungkinkannya mengirim hingga 5 alamat berbeda dalam satu pemesanan.
"Jadi saya bisa fokus ke bisnis dan tidak repot lagi tentang pengiriman. Apalagi, ada fitur Pelacakan Langsung dan Bukti Pengiriman yang membuat kita tahu kondisi barang saat diambil dan diterima pelanggan," tambah Jenny.
Tak ayal, setelah berjalan setahun lebih, menu roti bergaya Eropa ini memiliki 65 varian menu. Ia pun dibantu 7 pegawai untuk memajukan bisnisnya. Dalam sehari, Manna Healthy Bakery bisa memproduksi lebih dari 100 roti dan 20 kue. Produknya pun sudah bisa dinikmati di Jakarta dan Bali.
Rencananya, pada Februari 2020, Jenny akan membuka toko rotinya di Bandung. Dia ingin pelanggannya semakin senang dan loyal, serta berharap dirinya terus menciptakan kreasi-kreasi yang disukai banyak orang dan bisa terus bekerja sama dengan layanan GrabExpress.
(fef)