Jakarta, CNN Indonesia -- Gangguan apa pun dalam proses
pernapasan bisa mengancam jiwa. Salah satunya adalah asfiksia, yang berarti kondisi saat tubuh kekurangan oksigen.
Kamus
Merriam Webster mengartikan asfiksia sebagai kondisi kurangnya oksigen atau kelebihan karbon dioksida dalam tubuh yang disebabkan oleh gangguan pernapasan. Kondisi tersebut dapat membuat seseorang tak sadarkan diri hingga mengancam jiwa.
Saat bernapas dengan normal, tubuh akan mengambil oksigen dari luar. Paru-paru lalu
akan mengirimkan oksigen ke dalam darah yang kemudian membawanya ke seluruh jaringan tubuh. Sel-sel dalam tubuh kemudian akan menggunakan oksigen untuk menghasilkan energi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip
Healthline, beberapa gejala asfiksia sendiri di antaranya kulit pucat dan membiru, kesulitan bernapas, detak jantung tak normal, dan otot-otot yang terasa melemah.
Dalam kondisi lebih parah, asfiksia dapat menyebabkan kegagalan beberapa organ tubuh lain seperti paru-paru, jantung, ginjal, dan otak.
Asfiksia sendiri terbagi dalam beberapa kelompok. Asfiksia fisik menjadi yang paling umum terjadi. Kondisi ini terjadi saat ada benda atau gangguan eksternal yang membuat seseorang kesulitan bernapas.
Mengutip situs kesehatan
Web MD, berikut beberapa jenis asfiksia fisik.
TersedakKondisi ini terjadi saat ada makanan atau benda yang tersangkut di saluran napas dan menghalangi udara yang masuk ke paru-paru. Lansia dan balita menjadi kelompok paling berisiko mengalami hal tersebut.
AspirasiAspirasi terjadi saat sesuatu yang Anda makan atau minum masuk ke dalam saluran yang salah dan memasuki jalan napas. Tenggelam adalah jenis aspirasi paling umum.
Mati lemas (tercekik)Mati lemas terjadi saat sesuatu yang berat menutupi wajah atau dada dan membuat Anda tak bisa bernapas. Hal ini juga bisa terjadi saat Anda berada di tempat yang minim oksigen.
Pada kondisi lain, leher yang tercekik juga bisa mengakibatkan mati lemas akibat asfiksia karena jalan napas yang terhalangi.
Overdosis obatZat seperti opioid dapat memengaruhi pernapasan Anda. Konsumsi opioid dalam dosis tinggi dapat memperlambat pernapasan dan membuat tubuh kekurangan oksigen.
Asfiksia lahirHal ini umum terjadi pada bayi saat proses persalinan yang memakan waktu lama karena masalah pada tali pusar.
Asfiksia pada bayi juga bisa disebabkan oleh janin yang tak mendapatkan banyak oksigen selama masa kehamilan. Hal ini umumnya disebabkan oleh kurangnya oksigen dalam darah ibu dan masalah plasenta selama masa kehamilan.
KejangKejang dapat menyebabkan asfiksia dalam beberapa cara. Kejang karena epilepsi dapat membuat pernapasan tiba-tiba terhenti dan menurunkan kadar oksigen dalam tubuh ke tingkat yang sangat mengancam jiwa.
Selain itu, selama kejang, tubuh juga bergerak sedemikian rupa sehingga menutup jalan napas dan menghalangi pernapasan Anda.
(asr)
[Gambas:Video CNN]