Sejumlah penyintas Covid-19 menyatakan pentingnya disiplin menerapkan protokol kesehatan. Sekali silap, penularan Covid-19 bisa terjadi.
Pesan ini diceritakan oleh bankir sekaligus pengusaha, Arwin Rasyid. Kala itu, ia tengah berlibur bersama enam koleganya di Pulau Bali untuk bermain golf.
"Tiap malam kami kumpul, ada yang ulang tahun dan kami makan. Kemungkinan terjadinya (penularan) di situ," ucap Arwin dalam talk show 'Perjuangan Penyintas Melawan Covid-19' di Media Center Satgas Penanganan Covid-19, Jakarta, Senin (19/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat momen makan bersama, Arwin dan teman-teman membuka masker dan duduk saling berdekatan. Semua merasa aman karena saling mengenal, tapi selanjutnya kenyataan berkata lain.
Arwin merasa demam tanpa ciri-ciri sakit pernapasan seperti batuk, pilek, ataupun nyeri di saluran pernapasan. Bahkan, rapid test yang ia lakukan menunjukkan reaksi negatif. Sesampai di Jakarta penyakit itu baru terdeteksi.
Semua rekan Arwin pun mengalami hal yang sama. Namun, beberapa dari mereka mendapatkan perawatan berbeda, dua orang melakukan isolasi mandiri.
"Ini pelajaran bagi kita. Kita terkadang sudah merasa aman, padahal itu tidak aman sama sekali," tambah Arwin.
Kesaksian lainnya diungkapkan Singgih Wiryono, penyintas Covid-19 lainnya yang merupakan seorang jurnalis. Ia mengaku kemungkinan dirinya tertular ketika meliput di Bandara Soekarno-Hatta, Banten. Ia melakukan isolasi mandiri dan dirawat istri. Kedisiplinan sang istri untuk mematuhi protokol terbukti berdampak baik. Istri Singgih tak tertular selama merawatnya.
"Ibu saya 'bilang kalian berdua perantau, kalau satu sakit sakit jangan semua sakit'. Itu yang dipegang istri ketika merawat. Makanya dia ketat sekali soal kebersihan dan protokol kesehatan," jelas Singgih.
Sedangkan News Director Caping, Vinna Melwanti, menyebutkan masa perawatan merupakan hari-hari yang berat. Dukungan dari kerabat maupun motivasi diri sangat mempengaruhi proses penyembuhan Covid-19.
Psikolog Edward Andriyanto menyebutkan terkadang rasa aman dari pandemi Covid-19 bisa menipu, maka dari itu protokol kesehatan harus selalu dipatuhi. Kampanye protokol kesehatan yang digaungkan pemerintah adalah #ingatpesanibu untuk #pakaimasker, #cucitangan, dan #jagajarak hindari kerumunan.
(ayo/fjr)