Pulau Bintan kini menjadi ikon Provinsi Kepulauan Riau. Hal itu disebabkan kekayaan ragam pesona alam yang menakjubkan, dilengkapi dengan aneka bangunan bersejarah bernuansa religius.
Mengunjungi keelokan Gurun Pasir Telaga Biru bisa menjadi salah satu opsi dalam agenda berwisata Anda di Bintan. Tempat ini menyerupai gurun pasir layaknya di Timur Tengah. Bedanya, di Telaga Biru terdapat telaga-telaga biru nan indah, diapit pepohonan hijau, serta gundukan pasir yang mengeras seperti karang.
Di area ini wisatawan #DiIndonesiaAja bisa berswafoto dengan latar belakang gurun pasir berpadu telaga biru. Rakitan jembatan kayu yang membentang di tengah telaga juga memberi kesempatan bagi pengunjung untuk menyusurinya, sekaligus mengabadikan momen berada di atas kolam biru yang bening.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Gurun Pasir Telaga Biru merupakan bekas galian tambang pasir bauksit pada era Presiden Soeharto. Air hujan yang kemudian menggenang di setiap ceruk tertampung menjadi bentangan telaga-telaga besar berwarna biru nan jernih. Pemandangan jadi istimewa sebab area berpasir itu masih ditumbuhi pohon-pohon hijau. Sebuah paduan alam yang sempurna, ketika pasir putih menyatu dengan telaga dan tumbuhan.
Tak usai pada pesona wisata alam, Bintan juga menjadi pusat peribadatan Buddha di kawasan Asia Tenggara. Berdekatan dengan Bandara Internasional Raja Haji Fisabililah, terdapat Vihara Patung Seribu yang kaya nilai-nilai sejarah dan kemanusiaan.
Di Vihara Patung Seribu, wisatawan akan disambut ratusan patung dengan beragam ekspresi yang mewakili tabiat manusia tentang kebaikan dan keburukan. Berbagai macam karakter manusia tergambar pada setiap wajah 500 Patung Lohan, serta gambaran para dewa yang terukir apik pada 40 patung lainnya, sesuai dengan kepercayaan Buddha. Vihara ini merupakan salah satu vihara terbesar se-Asia Tenggara, setelah Tiongkok. Dibuka untuk umum, dan tutup setiap Senin karena digunakan sebagai tempat ibadah penganut Buddha.
Mengunjungi bangunan megah berdesain bak Tembok Cina ini, wisatawan tentunya diharapkan untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
Lihat juga:ControlNew, Menarik Cuan dari Kain Perca |
Selain itu, Bintan menawarkan pelayanan spa di ruang terbuka. Untuk mencapai Spa Terapung yang terletak di tengah hutan bakau, wisatawan harus menyusuri hutan mangrove menggunakan perahu kecil dengan suasana hening yang menenangkan. Setibanya, dipersilakan memilih salah satu pondok spa berbilik bambu yang berbaris rapi di antara jembatan kayu, sambil menyaksikan tingkah hewan lucu seperti monyet yang suka bermain dan bergelantung di atas pohon bakau.
Tentunya, berkunjung ke tempat ini setiap pengunjung diwajibkan untuk tetap menerapkan protokol kesehatan. Bukan hanya terapis yang wajib bersih dan aman, peralatan dan aksesoris pelayanannya juga disterilkan menggunakan antiseptik.
Selain kaya wisata alam dan religi, Bintan juga terkenal akan aroma kuliner. Salah satu makanan populer di daerah tersebut adalah siput laut, atau biasa disebut dengan Gonggong. Konon, Gonggong termasuk salah satu makanan laut yang dipercaya dapat menambah stamina. Selain bisa diolah dalam bentuk sup, Gonggong juga sangat lezat bila ditumis dengan berbagai macam saus. Tekstur dagingnya cukup lembut dan kenyal.
Menikmati Gonggong di hadapan pemandangan laut bertema warna jingga di sore hari bakal memberikan tenaga ekstra bagi wisatawan untuk terus menjelajah spot-spot menarik lainnya di Pulau Bintan, pulau yang dianugerahi alam yang indah dan keramat.
Jangan takut berwisata ke Pulau Bintan, sebab pengelola di setiap area wisatanya sudah menerapkan protokol kesehatan dan keamanan. Tetapi alangkah baiknya wisatawan untuk memiliki perlengkapan kesehatannya sendiri, seperti masker atau antiseptik yang menjamin keselamatan diri sendiri dan orang lain.
(gea/rea)