Situs wisata paling terkenal di Peru, Machu Picchu, akan resmi dibuka pada Minggu (1/11) waktu setempat.
Sebelumnya wisata ini ditutup selama lebih kurang tujuh bulan akibat pandemi corona (Covid-19).
Pemerintah setempat memang membekukan kegiatan pariwisata Peru sejak diterapkannya lockdown pada 16 Maret 2020. Sejauh ini 34.197 orang dinyatakan meninggal akibat Covid-19 di Peru.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diharapkan situs bersejarah yang dibangun pada abad ke-15 ini kembali ramai meski akses pengunjung yang masuk bakal dibatasi.
"Tapi kami memiliki kapasitas masuk 30 persen terbatas sesuai dengan tindakan dan protokol keamanan," kata Direktur taman arkeologi Machu Picchu Jose Bastantesaat mengawasi persiapan akhir sebelum pembukaan situs wisata itu, dikutip dari Associated Press.
Sebelumnya Machu Picchu juga pernah ditutup akibat hujan lebat berkepanjangan pada 2010.
Situs ini biasanya menerima 3.000 wisatawan setiap hari, meskipun baru-baru ini disahkan peraturan yang membatasi pengunjung menjadi 2.244 pengunjung per hari sebagai bentuk perlindungan.
Ketentuan baru untuk masuk ke wisata tersebut juga berubah mulai dari pengunjung yang akan diukur suhu tubuhnya, diminta memakai masker, dan jarak minimal dua meter antar pengunjung.
Kemudian, rombongan dan pemandu tidak boleh lebih dari delapan orang. Anak-anak di bawah 12 tahun juga tidak boleh masuk.
Saat ini operator tur juga telah menawarkan harga lebih murah untuk mengunjungi Machu Picchu yakni US$250, sementara sebelum pandemi biasanya sebesar US$750.
Machu Picchu yang dibuka untuk pertama kali sebagai tempat pariwisata pada 1948 ini merupakan benteng sebagai tempat perlindungan agama bagi suku Inca dengan ketinggian 2.490 meter di atas permukaan laut. Pada 2018 tempat ini dikunjungi 1,5 juta orang.
(ap/ryh/stu)