Pandemi tampaknya tak mengubah hasrat seseorang untuk berkencan, khususnya pria. Survei terbaru menemukan, di tengah pandemi, pria lebih aktif berkencan secara daring daripada perempuan.
Survei yang dilakukan Lunch Actually, sebuah aplikasi kencan daring, menemukan bahwa 62 persen pria mengaku berkencan atau bertemu orang baru selama pandemi. Sedangkan perempuan dilaporkan hanya 40 persen di antaranya yang melakukan hal serupa.
"Meski pandemi Covid-19, kaum lajang masih berkencan secara aktif dengan pilihan platform berbeda. Pria, kami temukan lebih aktif [berkencan]," ujar salah satu pendiri Lunch Actually, Violet Kim, dalam konferensi pers peluncuran hasil survei, Selasa (10/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan kencan juga dilakukan dengan cara yang berbeda-beda. Sebanyak 61 persen pria berkencan atau berkenalan dengan orang baru melalui media sosial, disusul aplikasi kencan sebanyak 55 persen, dan dikenalkan teman sebanyak 34 persen.
Hal yang berbeda ditemukan pada perempuan. Kaum hawa ditemukan lebih cenderung menggunakan aplikasi kencan sebesar 64 persen, media sosial 46 persen, dan dikenalkan teman 41 persen.
Selain itu, survei juga menemukan, sebanyak 63 persen pria bisa menggunakan dua atau lebih aplikasi kencan dalam satu waktu. Berbeda dengan perempuan yang hanya menggunakan satu aplikasi kencan.
Survei melibatkan sebanyak 4.300 responden lajang dari lima negara yakni Indonesia, Singapura, Hong Kong, Malaysia, dan Thailand. Sebanyak 69 persen responden mengaku sudah pernah menggunakan aplikasi kencan. Sebanyak 44 persen baru menjajal aplikasi kencan tahun ini.
Saat dibandingkan dengan empat negara lain, pria lajang Indonesia ditemukan lebih terbuka terhadap kondisi teman kencan. Sebanyak 73 persen pria lajang Indonesia tidak keberatan berkencan dengan perempuan yang usianya lebih tua, perempuan yang memiliki penghasilan lebih tinggi (91 persen), perempuan yang memiliki badan lebih tinggi dari dirinya (90 persen), juga perempuan yang sudah pernah menikah (78 persen).
Kencan online memang dirasa lebih intens selama pandemi. Psikolog dewasa Rebeka Pinaima mengatakan, pandemi membuat orang merasa kesepian dan sadar akan permasalahan-permasalahan hidup yang ada.
"Mereka merasa perlu memiliki orang lain yang bisa diajak mengobrol hal-hal ringan seperti keseharian hingga permasalahan hidup," ujar Rebeka, dalam kesempatan yang sama.
(els/asr)