Dokter: Tak Perlu Takut Hamil Selama Pandemi

CNN Indonesia
Selasa, 15 Des 2020 15:51 WIB
Ahli ginekologi menegaskan, tak ada satu pun bukti yang mengaitkan ibu hamil dengan tingginya risiko terinfeksi virus corona penyebab Covid-19.
Ilustrasi. Ahli ginekologi menegaskan, tak ada satu pun bukti yang mengaitkan ibu hamil dengan tingginya risiko terinfeksi virus corona penyebab Covid-19. (Istockphoto/Sasiistock)
Jakarta, CNN Indonesia --

Banyak kabar mengaitkan ibu hamil dan tingginya risiko terinfeksi virus corona penyebab Covid-19. Padahal, hubungan keduanya belum diketahui pasti.

Ahli ginekologi, Profesor Budi Wiweko mengatakan, tak ada satu pun studi yang menemukan bahwa ibu hamil rentan terinfeksi SARS-CoV-2. Selain itu, belum ada pula bukti penularan dari ibu positif Covid-19 ke janin.

"Kasus keguguran akibat penularan Covid-19 juga belum ada," ujar pria yang akrab disapa Prof Iko ini dalam temu media virtual bersama FKUI, Senin (14/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejauh ini, Iko hanya melihat adanya peningkatan hamil kurang bulan atau melahirkan kurang bulan. Namun, hal itu tak semata-mata disebabkan oleh pandemi. "Bisa karena keputusan ingin melahirkan lebih cepat demi menyelamatkan ibu maupun bayi," kata dia.

Iko menegaskan, ibu hamil tak perlu khawatir selama pandemi. Ibu hamil hanya perlu tetap melakukan pemeriksaan kehamilan dengan tepat dan benar.

Iko menuturkan ibu hamil tetap harus memantau kehamilannya dengan memperhatikan physical distancing. Ibu sebaiknya memanfaatkan teknologi misalnya dengan melakukan teleconsulting (konsultasi jarak jauh).

Pemeriksaan antenatal tidak perlu dilakukan tiap minggu atau tiap bulan. Perkumpulan Obstetri Ginekologi Indonesia (POGI) memberikan rekomendasi umum pelayanan antenatal yang dibagi dalam 3 fase.

1. Trimester pertama

Trimester pertama dimulai pada hari pertama haid terakhir hingga akhir minggu ke-12. Di fase ini, pemeriksaan antenatal (selama masa kehamilan) tidak dianjurkan. Pemeriksaan di fase ini, kata Iko, diperlukan jika terdapat keluhan seperti nyeri perut bawah dan pendarahan.

2. Trimester kedua

Fase dimulai saat kehamilan memasuki minggu ke-13 hingga minggu ke-27. Seperti trimester pertama, pemeriksaan antenatal secara tatap muka dianjurkan jika menjumpai keluhan atau kondisi gawat darurat. Selebihnya, konsultasi bisa dilakukan jarak jauh. Ibu hamil bisa menghubungi dokter untuk berkonsultasi.

3. Trimester ketiga

Ibu memasuki trimester ketiga saat kehamilan masuk minggu ke-28 atau lebih. Iko mengatakan, pemeriksaan antenatal wajib dilakukan saat usia kehamilan memasuki minggu ke-37 ke atas. Pemeriksaan bertujuan menyiapkan proses persalinan.

Ibu hamil juga harus menjalani pemeriksaan jika mengalami mual-muntah hebat, pendarahan, gerakan janin berkurang, ketuban pecah, sakit kepala hebat, tekanan darah tinggi, kontraksi berulang, dan kejang.

Selain itu, ibu hamil dengan kondisi diabetes gestasional, preeklampsia berat, pertumbuhan janin terhambat, dan ibu hamil dengan penyakit penyerta atau riwayat obstetri buruk (misal, pernah keguguran) wajib diperiksa.

Apabila ibu hamil perlu berkunjung ke fasilitas layanan kesehatan (fasyankes), dokter wajib melakukan screening lewat anamnesis (riwayat kontak, keluhan terkait suhu badan, pernapasan) juga pemeriksaan darah jika diperlukan.

Tak Bisa Menyusui Dini

Umumnya, seorang ibu akan menyusui bayinya yang baru lahir. Namun, pandemi membuat inisiasi menyusui dini tak bisa dilakukan. Pasalnya, cara ini bisa meningkatkan risiko transmisi virus ke bayi.

Namun, bukan berarti ibu tak bisa menyusui bayinya. Ibu disarankan untuk menyusui bayinya sambil mengenakan masker N95 dan faceshield.

"Menyusui boleh, tidak masalah. Studi selama ini tidak membuktikan keberadaan virus di ketuban, saluran reproduksi, ASI, plasenta, sehingga kalau penularan pada neonatal yang baru lahir terjadi saat close contact. Saat menyusui, ibu mengenakan masker N95, faceshield," jelas Iko.

Pascamelahirkan, bayi ditempatkan di ruang perawatan berbeda dengan ibu paling tidak selama 14 hari.

(els/asr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER