Koronon, Kucing Pink Petugas Protokol Kesehatan di Tokyo

CNN Indonesia
Kamis, 17 Des 2020 18:50 WIB
Agar warganya taat protokol kesehatan pencegahan virus Corona, Tokyo memperkenalkan maskot imut bernama Koronon.
Koronon, maskot kucing merah muda di Tokyo, Jepang, untuk mengingatkan warga pentingnya protokol kesehatan. (AFP/CHARLY TRIBALLEAU)
Jakarta, CNN Indonesia --

Dalam rangka menyemangati dan mengingatkan warga untuk patuh protokol kesehatan, pemerintah kota Tokyo memperkenalkan maskot anti-virus Corona yang bernama Koronon.

Jepang memang dikenal gemar "melahirkan" maskot, mulai dari maskot pajak sampai maskot seks sehat.

Dibuat oleh Al-pha Co., Koronon berbentuk kucing berwarna merah muda yang mengenakan masker, face shield, serta membawa tameng berbentuk hati berwarna ungu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di dadanya tertulis kata 'COVID-19' yang disilang tanda merah.

Karena perusahaannya tidak dapat membantu mengembangkan vaksin, Al-pha Co. ingin melakukan sesuatu yang bermanfaat, salah satunya "melahirkan" maskot protokol kesehatan.

Koronon muncul pertama kali di jalanan Tokyo pada 5 September 2020. Selain dijadikan objek foto, ia juga membagikan masker gratis.

Lokasi Koronon setiap harinya bisa diketahui melalui unggahan foto di akun Instagram yang bernama @koronon2020.

Ia sering nongkrong di area Ikebukuro dan Shinjuku.

Perwakilan dari Al-pha Co. mengatakan kepada Insider bahwa Koronon berarti "tidak ada Corona", karena orang Jepang biasanya menggunakan huruf 'k', bukan 'c'.

Koronon juga bisa diajak mendatangi sekolah atau kantor untuk promosi protokol kesehatan.

Mengutip TimeOut, meski Koronon adalah maskot pertama yang spesifik untuk virus Corona, ada banyak maskot baru lainnya, seperti Awawa, yang dimaksudkan untuk mengingatkan orang agar mencuci tangan, Quaran, yang mengingatkan orang untuk mengarantina dan mengisolasi diri, dan Amabie, yang dimaksudkan untuk menangkal wabah penyakit.

Jepang saat ini tertutup untuk sebagian besar orang asing karena pandemi virus Corona.

Menurut data Johns Hopkins, Jepang memiliki 119.555 kasus virus Corona yang dikonfirmasi dan 1.880 kematian.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) memperingatkan bahwa "perjalanan meningkatkan peluang seseorang untuk mendapatkan dan menyebarkan Covid-19" dan merekomendasikan agar pelancong menghindari semua perjalanan internasional yang tidak penting ke Jepang.

[Gambas:Instagram]



[Gambas:Instagram]





[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER