Presiden Joko Widodo (Jokowi) jadi orang pertama yang divaksin Covid-19 dengan vaksin sinovac di Indonesia pada Rabu (13/1). Sang Presiden mendapat vaksin perdana setelah vaksin Sinovac mendapat izin penggunaan darurat dari BPOM dan sertifikat halal. Berdasarkan uji klinis vaksin Covid-19 memiliki efek samping ringan-sedang.
"Pertama hasil evaluasi dari data keamanan diperoleh dari uji klinis fase 3 di Indonesia, Turki, dan Brasil sebesar 65,3 persen. Dari hasil tersebut, secara keseluruhan aman dengan kejadian efek samping vaksin yang ditimbulkan bersifat ringan-sedang," kata Kepala BPOM Penny Lukito, Senin (11/1).
Efek samping ringan-sedang ini merupakan efek samping yang umumnya juga dirasakan setelah suntik vaksin lain.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut efek samping ringan-sedang vaksin Covid-19.
Nyeri lokal merupakan rasa nyeri yang terjadi pada area atau bagian yang disuntik. Rasa nyeri ini dapat hilang setelah beberapa waktu.
Nyeri juga dapat muncul pada otot yang terletak di sekitar tempat suntikan. Misalnya, saat suntikan dilakukan di tangan, nyeri muncul pada otot tangan.
Pembengkakan biasanya terjadi di area suntikan vaksin. Pembengkakan juga dapat disertai dengan kemerahan. Pembengkakan dapat hilang setelah beberapa hari.
Lihat juga:Kata Ahli soal Efek Samping Vaksin Corona |
Pada 0,1 persen peserta uji klinis juga ditemukan efek samping berupa sakit kepala. Namun, ini bukan efek samping berbahaya dan dapat hilang setelah beberapa waktu.
Sekitar 1-1,5 persen peserta uji klinis juga mengalami masalah pencernaan berupa diare. Diare juga merupakan respons tubuh yang dapat membaik setelah beberapa hari.
BPOM memastikan efek samping ini tidak berbahaya.
"Efek samping ini tidak berbahaya, dan juga dialami oleh orang yang mendapatkan plasebo," kata Penny.
Pada Rabu (13/1) Jokowi disuntik vaksin perdana covid-19. Jokowi menjadi orang pertama yang mendapatkan suntikan vaksin sinovac covid-19 di Indonesia.
(ptj/chs)