
5 Potensi Prestasi Anak dan Stimulan yang Perlu Diberikan

Tumbuh kembang anak tak melulu menyoal perkembangan fisik. Masih ada banyak perkembangan anak lainnya yang patut diperhatikan orang tua.
Ada tiga aspek yang perlu diperhatikan dalam tumbuh kembang anak. Ketiga aspek tersebut di antaranya kognitif-bahasa, emosi-sosial, dan fisik-motorik.
Kognitif-bahasa berarti kemampuan seorang anak untuk berpikir. Aspek ini dimanifestasikan dalam kemampuan berbahasa anak yang berkembang.
Sementara emosi-sosial adalah mengenai kemampuan mengenali, mengendalikan emosi, serta berinteraksi. Sedangkan fisik-motorik menyangkut soal fungsi tubuhnya yang kian berkembang.
Psikolog anak dan keluarga, Anna Surti mengatakan, tiga aspek tumbuh kembang anak bisa diterjemahkan ke dalam 'lima potensi prestasi'. "Istilah ini lebih sederhana [untuk dipahami]," ujar Anna, dalam webinar bersama Danone, beberapa waktu lalu.
Nutrisi memang mengambil peran penting dalam tumbuh kembang anak. Zat besi, misalnya, yang tak hanya bermanfaat dalam pembentukan sel darah merah, tapi juga berperan untuk menunjang pertumbuhan fungsi saraf dan otak anak.
Lihat juga:Dampak Kekurangan Zat Besi pada Anak |
Catatan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) menemukan, 1 dari 3 anak di Indonesia mengalami anemia. Sebanyak 50-60 persen anemia disebabkan oleh kekurangan zat besi. Anak yang kekurangan zat besi berpotensi tumbuh dengan gangguan kognitif dan mental yang bersifat permanen.
Namun, tumbuh kembang anak tak melulu perkara nutrisi. Menurut Anna, nutrisi saja tidak cukup untuk mendukung tumbuh kembang anak. Orang tua, lanjutnya, perlu memberikan stimulan yang tepat agar tumbuh kembang anak berjalan optimal.
Berikut lima potensi prestasi anak yang perlu diperhatikan orang tua.
1. Berpikir cepat
Berpikir cepat tak melulu anak yang merespons dengan cepat saat ditanya. Tapi, berpikir cepat lebih kepada kemampuan anak untuk mengolah informasi secara mendalam, kritis, cerdas, dan kreatif.
![]() |
Adapun contoh stimulan untuk mengembangkan kemampuan ini di antaranya sebagai berikut.
Ajak anak untuk bicara lebih jelas
Anna tidak menyarankan orang tua mengajak bicara anak dengan kata-kata atau bahasa yang dibuat selucu mungkin. Orang tua direkomendasikan untuk berbicara dengan jelas, layaknya berbicara pada orang dewasa. Bahasa yang jelas dan singkat bisa memicu anak untuk bisa berpikir cepat.
Perbanyak kosakata
Orang tua bisa memperbanyak kosakata dengan membaca buku dan mengajak anak mengobrol.
"Orang tua membacakan buku tentang kenapa kodok senang berenang. Itu bisa membuka wawasan tentang apa yang ada di sekitarnya. Ajak anak untuk mencermati benda atau binatang yang dibacakan, biar kemampuan berpikir terstimulasi," jelas Anna.
Bermain teka-teki
Pada anak usia 1-3 tahun, orang tua bisa mengajak mereka untuk bermain menyembunyikan barang. Sementara pada anak usia 4-5 tahun, orang tua bisa mengajak mereka bermain tebak-tebakan.
2. Tumbuh tinggi
Perkembangan tubuh adalah saat anak menjadi tinggi, kuat, sigap, fleksibel, luwes, lincah, dan terampil. Selain kecukupan nutrisi, tumbuh tinggi juga perlu didukung oleh faktor lain.
Orang tua bisa memberikan stimulan seperti berikut.
Memastikan kecukupan gizi
Orang tua perlu memastikan kecukupan gizi, utamanya zat besi. Anna mengingatkan agar orang tua tak memberikan makanan yang asal membuat anak kenyang.
Ruang aman untuk bergerak
Tak harus lahan khusus untuk bermain, tapi pastikan ujung meja diberi lapisan agar anak tak cedera. Pastikan juga kondisi lantai yang tidak licin. Jauhkan benda tajam dan barang-barang berbahaya lainnya dari aktivitas anak.
Kesempatan aktivitas fisik
Pandemi membuat aktivitas luar ruang jadi terbatas. Namun, di rumah orang tua bisa merancang permainan fisik, bahkan di atas kasur sekali pun.
Baca lima potensi prestasi anak lainnya di halaman berikutnya.
5 Potensi Prestasi Anak dan Stimulan yang Perlu Diberikan
BACA HALAMAN BERIKUTNYA
Kenali Penyebab Obesitas dan Cara Mengatasinya
Gaya Hidup • 1 jam yang lalu
7 Tempat Kemah di Bogor untuk Keluarga
Gaya Hidup 2 jam yang lalu
FOTO: Mencari si Putri Cacing di Pantai Mandalika
Gaya Hidup 1 jam yang lalu