Sejarah Gashapon, Mainan Kapsul Plastik yang Bikin Ketagihan

Jangan buang koin yen Anda saat hendak pulang berwisata dari Jepang ke Indonesia, karena beberapa koin yen bisa digunakan untuk bermain gashapon, mesin mainan kapsul berisi pernak-pernik imut yang bisa jadi oleh-oleh unik untuk kerabat di Tanah Air.

'Gashapon' atau 'gachapon' berasal dari suara yang dibuat saat memutar engkol ('gasha'), diikuti dengan bunyi yang dihasilkan saat kapsul muncul di kotak pengambilan ('pon').

Satu mainan kapsul berharga antara 100 dan 500 yen. Walau ada poster yang menginformasikan tema pada setiap mesin gashapon, namun Anda tidak akan pernah tahu dengan pasti isi kapsulnya.

Banyaknya variasi barang dan acaknya koleksi membuat main gashapon menjadi salah satu tradisi khas Jepang yang membuat ketagihan, tak hanya untuk anak-anak namun juga orang dewasa.

Main gashapon sangat mudah. Cukup masukkan koin sesuai harga yang tertera pada mesin, putar engkol, dan tunggu sampai mainan kapsul meluncur ke kotak penerimaan.

Mengutip tulisan pada situs Tsunagu Japan, Ryuzo Shigeta menjadi orang yang pertama mempopulerkan mesin mainan kapsul ini di Jepang.

Shigeta menerima mesin penjual otomatis dari Amerika Serikat sekitar tahun 1960-an. Ia lalu memutuskan untuk menempatkan setiap barang dalam wadah plastik atau kapsul ke dalam mesin

Mesinnya lalu populer. Hingga perusahaan video game Bandai ikut memproduksinya pada tahun 1977. Saat itu mereka menjualnya 20 yen.

Mengutip LiveJapan, saat ini ada hampir 360 ribu mesin gashapon di Jepang, dan kata tersebut bahkan dijadikan merek dagang oleh perusahaan Bandai.

Gashapon baru dirilis setiap bulannya. Salah satu seri paling populer dari mesin gashapon Bandai ialah seri Kinnikuman ('Muscle Man') yang diluncurkan pada tahun 1983.

Sejarah gashapon masih berlanjut ke halaman berikutnya...