Kuman penyebab TB atau TBC akan dideteksi sebagai benda asing oleh paru-paru. Batuk menjadi mekanisme paru-paru dalam rangka mengeluarkan benda asing ini. Sebenarnya tidak semua batuk harus dicurigai sebagai TB, tetapi Alfian dan Arief sepakat bahwa batuk yang terjadi konstan selama lebih dari 2 minggu cenderung mengarah ke TB.
"Kadang bisa jadi batuk darah kalau pasien batuk kuat sekali, timbul robekan di paru sehingga pembuluh darah pecah, lalu batuk darah," kata Alfian.
Kuman terus memperbanyak diri kemudian menggerogoti organ. Tidak hanya itu, kuman juga mengambil nutrisi dari makanan yang dikonsumsi. Akibatnya, berat badan terus menurun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kondisi ini pun diperparah dengan nafsu makan yang terus turun. Alfian berkata penurunan nafsu makan juga merupakan andil kuman penyebab TB. Bakteri penyebab TBC M. tuberculosis menghasilkan suatu zat khusus yang membuat nafsu makan berkurang.
Saat malam, tubuh akan terasa dingin tetapi berkeringat. Keringat terus mengalir meski orang tidur di ruangan dengan penyejuk udara atau kipas angin sekalipun.
"Kuman bermetabolisme, menggandakan diri di malam hari, sehingga berkeringat dingin meski tidak beraktivitas," kata Alfian.
Gejala lain timbul saat infeksi terjadi di luar paru. Jika TB kelenjar maka timbul benjolan pada ketiak, leher, atau selangkangan.
TB tulang punggung akan timbul rasa nyeri di seputar punggung, kesemutan hingga lumpuh akibat bakteri menghancurkan tulang hingga saraf. Kemudian jika menginfeksi otak, pasien bisa tiba-tiba kejang.
TB saluran cerna gejalanya termasuk mual, muntah hebat, hingga sulit buang air besar.
"TB di pita suara, suara bisa serak, hilang. Pada telinga bisa ada keluhan keluar cairan dari telinga. Kalau [infeksi di] payudara bisa timbul benjolan," jelasnya.
Batuk jadi salah satu gejala yang paling kentara dari penyakit TB. Namun tidak semua batuk adalah gejala TB. Berikut ciri batuk yang patut dicurigai sebagai TB.
- Batuk terus-menerus selama lebih dari 2 minggu. Tipe batuk TB terjadi terus-menerus, bisa ringan tapi berlangsung lama atau batuk yang ringan lalu berangsur jadi batuk parah.
- Ada gejala penyerta. Batuk TB biasanya disertai gejala penyerta termasuk napas sesak dan mengi (napas berisik). Ini jadi tanda masalah pada paru semakin luas.
Selain gejala, penegakan diagnosis TB akan melalui anamnesis (komunikasi dokter dan pasien untuk menggali informasi), cek fisik, juga cek dahak.
Cek fisik akan meliputi cek darah dan rontgen paru. Sedangkan cek dahak paling baik dahak saat pagi yang kemudian dicek di laboratorium.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, deteksi TBC agak terhambat semenjak pandemi Covid-19. Ada kemiripan antara gejala TBC dengan gejala Covid-19 sehingga sulit membedakan tanpa pemeriksaan lebih lanjut.
"Ada kemiripan antara gejala Covid-19 dan TBC. Tapi karena gejalanya TBC juga biasa saja, hanya demam-batuk, biasanya masyarakat merasa akan sembuh sendiri sehingga tidak memeriksakan lebih lanjut," kata Nadia dalam webinar, Selasa (23/2).
1. Batuk lebih dari 2 minggu
2. Demam
3. Keringat dingin pada malam hari
4. Berat badan turun drastis
1. Batuk kering
2. Sesak napas
3. Demam
4. Hilang indera perasa
5. Mudah lelah