TAJIL

Kisah Tukang Sepatu Berhaji Tanpa Pergi ke Tanah Suci

CNN Indonesia
Kamis, 13 Mei 2021 04:05 WIB
Di tengah pandemi ini, di saat musim haji masih belum pasti apakah bisa kita jalani atau tidak, muncul pertanyaan: bisakah berhaji tanpa pergi ke tanah suci?
Di tengah pandemi ini, di saat musim haji masih belum pasti apakah bisa kita jalani atau tidak, muncul pertanyaan: bisakah berhaji tanpa pergi ke tanah suci? (Wikipedia/128flashfire)
Jakarta, CNN Indonesia --

Selama bulan Ramadan 2021, CNNIndonesia.com menghadirkan tanya jawab seputar Islam (Tajil). Kali ini, tanya jawab seputar Islam membahas tentang berhaji tanpa pergi ke tanah suci.

Tanya

Bisakah berhaji tanpa pergi ke tanah suci?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jawab

Narasumber: Menteri Agama Indonesia 2014-2019, Lukman Hakim Saifuddin

Assalamualaikum Wr. Wb.

Di tengah pandemi ini, di saat musim haji masih belum pasti apakah bisa kita jalani atau tidak, muncul pertanyaan: bisakah berhaji tanpa pergi ke tanah suci?

Ada kisah sufi mengenai Abdullah bin Mubarak, seorang sufi besar yang seusai menunaikan ibadah haji bertemu dengan malaikat dalam mimpi.

Malaikat itu mengabari bahwa awalnya tak satupun jemaah haji yang diterima amalannya oleh Allah SWT kecuali amalan haji Muwaffak, seorang tukang sepatu yang justru tak pergi berhaji.

Namun, karena Muwaffak lah Allah SWT terima amalan semua orang yang pergi berhaji.

Abdullah bin Mubarak kemudian mencari Muwaffak dan menemuinya. Muwaffak diminta menceritakan sesungguhnya apa yang terjadi pada dirinya, terkait dengan haji

Muwaffak menjelaskan bahwa dirinya sebagai tukang sepatu mengumpulkan uang selama bertahun-tahun untuk bisa berhaji. Ketika uang terkumpul dan berkemas untuk berhaji, datanglah anaknya menangis mengadu bahwa ia tak diberi makan oleh seorang ibu.

Muwaffak gusar, didatangilah rumah ibu itu yang ternyata rumahnya amat kecil dan begitu sederhana.

Ia meminta penjelasan kepada ibu tua yang tak bersuami itu. Ibu itu bercerita bahwa anak-anaknya sudah berhari-hari kekurangan makan.

Lalu pagi tadi, ia menjumpai seekor bangkai keledai di tepi jalan. Daging bangkai itu dia bawa pulang dan dimasak untuk anak-anaknya.

Ibu tua itu menjelaskan, "Bagi kami yang serba kekurangan makan daging bangkai itu sebuah keterpaksaan karena darurat. Mudah-mudahan Allah SWT memaklumi dan memaafkan kami."

"Namun tak demikian dengan anak tuan, memakan daging bangkai itu menjadi haram bagi anak tuan yang tak kekurangan. Itulah mengapa kami melarang anak tuan untuk makan."

Begitulah penjelasan ibu tua itu. Lebur seketika amarah Muwaffak, takjub dan haru memenuhi pikiran dan hati.

Ia lalu berikan seluruh uangnya untuk berhaji kepada ibu tua tadi. Muwaffak sudah berhaji meski ia tak pergi ke tanah suci.

Wassalamualaikum. Wr. Wb.

(agn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER